Close
Close

Latbual Desak Copot Kepala KP PLN Namrole

Namrole, SB
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Sami Latbual mengingikan Kepala Kantor Pelayanan (KP) PLN Namrole segera diganti karene tidak mampu memberikan pelayanan secara baik dan maksimal kepada masyarakat Namrole secara khusus dan Kabupaten Bursel secara umum.

Padahal, untuk kebutuhan mesin tambahan sudah dialokasikan anggaran untuk pembelian, namun padamnya listrik di Kota namrole dan sekitarnya masih belum bisa teratasi.

“Menjawab persoalan masyarakat Namrole terkait listrik, kami (DPRD) bersama Pemda sudah mengalokasikan anggaran untuk pembelian mesin tambahan, tetapi setelah mesin itu cukup, lampu masih tetap mati. Maka pilihan kami adalah satu, tidaklah mengganti mesin tetapi pilihannya Kepala PLN itu mesti diganti karena dia tidak memberikan pelayanan secara baik dan maksimal kepada masyarakat,” kata Latbual kepada wartawan di Kantor DPRD Kabupaten Bursel, Rabu (7/6).

Menurutnya, dengan padamnya listrik yang tak menentu, diduga ada unsur kesengajaan yang dimaikan oleh pihak PLN sehingga memberikan pelayanan yang tidak maksimal kepada masyarakat dan sudah barang tentu merugikan masyarakat.

Kendati alasan dari pihak PLN Namrole terkait rusaknya mesin akibat terjadi kelembaban pada kaburator mesin, Latbual  menegaskan bahwa alasan itu sangat tidak rasional karena menurutnya ada 5 buah mesin dan tidak munkin 5 buah mesin itu dia rusak secara serempak.

“Kalau 1 yang rusak, masih ada 4 mesin yang lain kan? dan kalau 2 rusak masih ada 3 yang lain untuk melayani dalam Kota Namrole dan saya kira itu cukup,” ungkap Anggota DPRD dua periode ini.

Selain itu, Ia menduga ada unsur kesengajaan strategis yang tersebunyi dan sengaja dimainkan oleh pihak PLN berkaitan dengan padamnya listrik bergiliir yang secara fakta, mati secara totalnya lebih banyak bila dibandingkan menyala secara bergilir.

Latbual menambahkan, dampak dari sering padamnya listrik ini juga sangat berpengaruh, dimana akibat dari padamnya listrik mengakibatkan rusaknya alat-alat elektronik milik masyarakat maupun perkantoran.

Selain itu, Latbual menjelaskan, secara logika kalau listriknya sering padam sudah pasti stok BBM untuk persedian satu bulan pada KP PLN Namrole itu masih ada, namun yang didapati ketika dikonfirmasi stok BBM-nya habis.

“Kenapa kami katakan pelayanan buruk, karena selain memberikan pelayanan yang tidak maksimal, dengan sering padamnya listrik ini juga berpengaruh dan membuat rusak  alat-alat elektronik milik masyarakat maupun perkantoran dan kami yakin ini merupakan sebuah strategi kurang baik yang dimainkan oleh pihak PLN karena ketika dikonfirmasi terkait stok minyak mereka katakan habis. Padahal lampu tidak menyala normal sehingga hal ini perlu dipertanyakan,” jelasnya.

Bahkan, bukan hanya stok BBM saja yang habis, tetapi yang lebih anehnya lagi ketika sedang ramai-ramainya pemadaman listrik, yang terjadi malah kenaikan tagihan listrik semakin menggila.

“Anehnya lagi adalah lampu lebih banyak mati tetapi tagihan rekening lebih besar. Padahal sesunggunya dia harus menurun, begitu pula dengan pengunaan BBM, ketika lampu ini banyak mati harusnya stok BBM dalam satu bulan harusnya tetap ada, namun ini berbeda, lampu lebih sering mati stok BBM itu habis untuk stok satu bulan. Sehingga kami menduga ada sesuatu yang yang mereka (PLN) sembunyikan,” tutur Latbual. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم