Tunggakan
Beras Miskin (Raskin) untuk Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan tahun 2017
sebesar Rp.3,4 juta. Tunggakan tersebut ada pada dua Desa yaitu Desa Leku
sebesar Rp.1 juta dan Desa Namrinat sebesar Rp.2.4 juta.
Hal itu
dikatakan Camat Namrole, Hamis Waiulung kepada wartawan di ruang kerjanya,
Jumat (14/7).
“Kalau
tunggakan Raskin untuk Kecamatan Namrole, tunggakannya itu hanya Rp. 3 juta
sekian, Desa Namrint Rp. 2,4 juta dan Desa Leku Rp. 1 juta. Tunggakan itu pada
Kades yang lama bukan kades yang baru,” jelasnya.
Waiulung
mengatakan, dirinya telah menyurati mantan kades Leku itu untuk melakukan
pelunasan tetapi belum direspon, namun tunggakan ini telah diberikan
tanggungjawab kepada Kades Namrinat dan
Leku yang baru agar dapat menyelesaikan tunggakan itu.
“Untuk
mencegah terjadi hambatan penyaluran raskin saya sudah sampaikan surat ke Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Bupati serta Bulog (tembusan) agar segera salurkan
raskin 2016 mulai dari September sampai Desember,” jelasnya.
Lanjutnya,
karena empat bulan itu belum disalurkan dari Bulog Maluku melalui penyalur
yakni Tiong yang berdomisili di Kota
Namlea Kabupaten Buru.
Dikatakan
lanjut bahwa di Kecamatan Namrole ada terjadi penurunan angka Kepala Keluarga
(KK) miskin, sehingga diharapkan dalam waktu dekat penyaluran raskin Bursel
dapat terlaksana.
“Jumlah
raskin untuk Kecamatan Namrole di tahun 2016 sebanyak 10 ton satu bulan setiap
tiga bulan disalurkan. Empat bulan itu belum dan 2017 belum,” katanya.
Camat
mengaku bingung bahwa ada surat pemberitahuan dari Bulog Maluku kalau ada
terjadi tunggakan pembayaran Raskin belasan juta rupiah. Padahal hanya tiga
juta sekian saja.
“Saya
bingung, apakah tunggakan itu di penyalur ataukah dimana, saya bingung,” ujar
Camat.
Dijelaskan,
raskin yang diberikan ini kepada semua masyarakat tanpa terkecuali.
"Semua
masyrakat diberikan raskin dengan Harga Rp.1600/Kg, kecuali PNS atau pengusaha
atau orang yang mampu tidak kami berikan," ungkapnya
Sementara di
tempat berbeda, Kapala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kabupaten Bursel,
David Seleky mengatakan, berdasarkan hasil koordinasinya dengan pihak Bulog
bahwa distribusi raskin itu sampai bulan Agustus 2016 saja karena ada banyak
tunggakan yang belum dilunasi.
“Sampai
Agustus 2016 saja, bulan September sampai Desember belum dikarenakan tunggakan
dari camat-camat sehingga Bulog tidak bisa distribusi,” jelas Seleky.
Dikatakan,
bila tunggakan itu dilunasi, maka dengan sendirinya dari Bulog melakukan
distribusikan raskin yang tersisa itu.
Untuk enam
kecamatan yang ada di Kabupaten Bursel, jelas Seleky hanya Kecamatan Kapala Madan yang melunasi
pembayaran raskin ke Bulog hingga Desember 2016, sementara lima kecamatan lainnya yakni Kecamatan Ambalau, Kecamatan Namrole, Kecamatan Fena Fafan, Kecamatan Waesama dan Kecamatan Leksula belum melunasi tunggakan ke Bulog.
“Tetapi lima
kecamatan yang lain belum karena masih ada tunggakan, dan tunggakan terbesar
ada pada kecamatan Fena Fafan,” ungkap
Seleky.
Namun hasil
koordinasi dengan Camat Fena Fafan Robinson Biloro berjanji akan segera
merealisaikan tunggakan itu.
Seleky juga
membeberkan besar tunggakan untuk 5 kecamatan sebesar Rp.230 juta lebih dan
untuk Kecamatan Fena Fafan, Seleky mengaku harus lihat daftarnya agar tidak
salah menyebutnya. (SBS-08)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!