Close
Close

Pemkab Bursel Diminta Perhatikan Mahasiswa

Namrole, SB
Sejumlah mahasiswa asal Buru Selatan  (Bursel),  melakukan aksi demo didepan Kantor Bupati Bursel, Senin (3/7).

Dalam aksi tersebut mereka  meminta agar dapat diperhatikan secara khusus oleh Pemda yang saat ini dipimpinan oleh Bupati Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky.  

Pantauan SBS, pendemo yang dikordinir oleh Umar Rifaldi Najar melakukan aksi di depan Kantor Bupti Bursek sekitar pukul 11.00 Wit dan berakhir sekitar pukul 12.30 Wit yang kemudian para pendemo bergerak menuju kantor DPRD Bursel.
Dalam aksi itu, pendemo yang berjumlah kurang lebih 10 orang itu datang dengan mobil pickup dilengkapi dengan sound system sebagai pengeras suara dan bendera merah putihdan dikawal oleh polisi berseragam preman dari Polsek Namrole.
 
Empat tuntutan yang disampaikan oleh pendemo yaitu, pertama, mereka meminta hak-hak mereka (Mahasiswa) sebagai mahasiswa asal Bursel agar diberikan beasiswa oleh pemda.

“Kami juga harus diberikan beasiswa, karena Pemda hanya memberikan Beasiswa Kepada PNS yang mana mereka tergolong orang-orang yang mampu sedangkan kami (Mahasiswa) yang kurang mampu tidak diberikan Beasiswa,” ujar Najar kepada kepada wartawan disela-sela aksi demo.

Tuntutan kedua, mereka (mahasiswa) meminta agar Pemda Kabupaten Bursel membangun asrama untuk Mahasiswa asal Bursel, karena dari kabupaten lain yang ada dimaluku seperti Buru sudah memilikinya.

“Pemda Buru melalui kebijakannya saja bisa membangun asrma bagi mahasiswanya, sementara Kabupaten Bursel tidak ada dan kami harapkan agar Pemda bisa membangun dialog untuk membahas hal ini,” harapnya.

Tuntutan ketiga, agar Pemda Kabupaten Bursel dapat memperhatikan transportasi laut karena transportasi adalah bagian dari kebutuhan masyarakat yang ada di bursel untuk beraktifitas didalam ataupun luar Bursel.

Dikatakannya, karena Jadwal kapal cepat KMP Elisabeth yang berlayar dua minggu sekali,  kapal Laut KMP. Ferri Tanjung Kabat hanya seminggu sekali dan ada yang 2 (dua) minggu sekali yaitu KM. Pangrango.

“Sementara Kapal Feri KMP. Tanjung Kabat merupakan Bantuan dari Pemerintah Pusat kepada Daerah yang tertinggal apakah Pemda Bursel hanya mengandalkan bantuan Pemerintah Pusat ?,” jelas  Najar.

Menurutnya, dirinya sebagai anak daerah Bursel merasa terpanggil untuk menyuarakan kepentingan masyarakat Bursel karena kabupaten bursel masih termasuk kabupaten yang tertinggal.

“Kita malu kabupaten Bursel masih tertinggal dengan kabupaten-kabupaten yang lain. Kenapa Pemda tidak bisa memperhatikan hal tersebut,” kesal  Najar.

Tuntutan keempat soal  masalah jaringan Telkomsel. Ia mempertanyakan kenapa sering terjadi gangguan jaringan padahal di Kota Namrole  merupakan ibu Kota Kabupaten  Bursel.

“Kami juga berharap Agar Pemda lebih memperhatikan lagi masalah jaringan Telkomsel, karena hal ini juga sudah menjadi kebutuhan pokok dari masyarakat Bursel,” pintahnya.

Tuntutan keempat,  jelasnya lagi, terkait pemberian beasiswa dari Pemda untuk kuliah di Jakarta.

Najar menambahkan, ada MoU beasiswa antara Pemda dengan masyarakat (mahasiswa) untuk mngikuti pendidikan di Jakarta, namun yang terjadi justru mahasiswa ditelantarkan di Jakarta.
“Disini yang kita juga pertanyakan MoU terkait beasiswa kepada mahasiswa, apakah ini adalah pembodohan oleh Pemda Bursel,” ungkapnya. (SBS-06)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم