Close
Close

POPDA Bursel : 312 Pelajar Berebut Jadi Atlit Terbaik


Namrole, SB 
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Se-Bursel yang akan berlangsung 28 hingga 31 Agustus 2017 mendatang  akan diikuti oleh 312 pelajar dari empat Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dan mereka akan berebut untuk menjadi atlit terbaik dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) daerah tersebut.

Dimana, mata lomba yang akan dipertandingkan dalam POPDA ini terdiri dari enam mata lomba, yakni Sepak Bola, Volly Ball, Catur, Silat, Tenis Meja dan Atletik.

Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky dalam sambutan singkatnya ketika membuka kegiatan tersebut di Alun-Alun Kota Namrole di Jalan Kilo Meter II Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole, Senin (28/8) mengatakan, penyelenggaraan tertinggi olahraga tanah air melalui Pekan Olahraga Nasional dan perhelatan olahraga tingkat pelajar di daerah melalui POPDA Tahun 2017 di Kabupaten Bursel baru pertama kali diselenggarakan kali ini.

“Atas nama pemerintah daerah Bursel, saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh kontingen POPDA di Bumi Bipolo Kota Namrole, saya berharap hal-hal baik dan positif akan saudara peroleh sehingga akan menjadi kenangan yang mengesankan,” kata Seleky.

Seleky berharap pelaksanaan POPDA ini, bukan menjadi agenda rutin, atau keramaian semata, tetapi event ini harus menjadi titik awal pembibitan dan pembinaan olahraga Bursel yang harus dilaksanakan dengan konsistensi.

“Dengan POPDA ini, kita berharap akan terjaring bibit-bibit potensial atlet pelajar berbakat yang akan dibina lebih lanjut, sehingga dapat berprestasi lebih baik lagi ditingkat provinsi dan nasional,” harapnya.

Wakil Bupati dua periodeini berharap, penyelenggaraan POPDA yang merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional, hendaknya diselenggarakan dengan tetap memperhatikan tujuan keolahragaan nasional serta prinsip penyelenggaraan keolahragaan itu sendiri, yakni tersosialisasikannya olahraga, terjaringnya bibit atlet potensial, meningkatnya kesehatan dan kebugaran, meningkatnya prestasi olahraga, terpeliharanya persatuan dan kesatuan  bangsa serta meningkatnya ketahanan nasional.

“Disamping itu pula, keselamatan dan keamanan selama pertandingan hendaknya harus mendapat perhatian dan penanganan yang memadai,” himbaunya.

Tak hanya itu, satuan pendidikan dalam konteks keolahragaan, diharapkan mampu memantau, menggali, memandu dan membina potensi pelajar.  

“Paradigma keolahragaan yang harus kita bangun adalah bagaimana para atlet-atlet pelajar kita mampu berprestasi di tingkat provinsi dan tingkat nasional. Jika ini dapat diwujudkan, maka kami harapkan kedepan kita akan menyaksikan bendera Bursel dapat berkibar dipentas olahraga pelajar tingkat provinsi maupun ditingkat nasional,” pungkasnya.

Sebab, tambahnya, sudah barang tentu prestasi tersebut hendaknyaa kalian raih dengan cara-cara yang terdidik dan terhormat.

“Semangat kalian adalah untuk bertanding dan berjuang membawa nama kecamatan dan sekolah masing-masing. Untuk itu, hindari hal-hal yang dapat merusak citra pelajar dan menodai makna berolahraga. sebagai bagian dari olahraga pendidikan,” ujarnya.

Selain POPDA merupakan suatu upaya memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, serta kesehatan dan kebugaran, hendaknya juga dapat mengembangkan minat dan bakat olahraga pelajar.

Seleky mengatakan, memperhatikan karakteristik daerah dan potensi sdm keolahragaan yang ada didaerah, sudah seharusnya tiap-tiap sekolah memiliki minimal 1 olahraga unggulan yang benar-benar mengacuh pada prestasi nasional.

“Marilah konsep ini kita implementasikan karena sudah menjadi tugas bagi pemerintah daerah untuk mengakomodir potensi keolahragaan didaerahnya masing-masing. Lakukan koordinasi intensif seluruh institusi keolahragaan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga ke tingkat provinsi. Susunlah program jangka menengah yang efektif dan jangka panjang yang berdaya guna secara bersama-sama agar seluruh biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat/orang tua dan sekolah tidak menjadi sia-sia,” ungkap mantan kepala BKD Bursel ini .

Dirinya menghimbau kepada seluruh pelajar agar tumbuhkan semangat menjadi yang terbaik dengan cara-cara santun, beretika, dan bermartabat agar kelak kalian menjadi atlet sejati kebanggaan Bursel.

“Melalui popda pula kalian berkesempatan untuk mengharumkan nama kecamatan dan sekolah yang kalian bela. Untuk itu, saya menghimbau kepada satuan pendidikan serta institusi pemerintah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga yang menangani keolahragaan, kiranya dapat mengapresiasi segala daya dan hasil upaya yang telah dilakukan oleh atlet-atlet pelajar,” ujarnya.

Lanjutnya, penghargaan medali di tingkat pelajar hendaklah memiliki sifat mendidik kedepan haruslah diprogramkan terutama kepada pihak terkait, Untuk mempersiapkan program seperti pemberian beasiswa, keringanan biaya pendidikan, dispensasi maupun pemberian nilai akademik yang wajar.

“Penghargaan adalah salah satu upaya memotivasi dan membangkitkan semangat para pelajar dalam meraih prestasi terbaik di bidang olahraga dan akademiknya,” katanya.


Sementara itu, Ketua Panitia POPDA Kabupaten Bursel Kader Lesilawang dalam laporannya menjelaskan ada dua tujuan dari pelaksanaan POPDA di Kabupaten Bursel ini, yakni : Pertama, Menumbuh kembangkan bakat dan potensi pelajar di bidang olehraga; dan Kedua, Memilih pemain/peserta terbaik untuk mewakili Kabupaten Bursel di Pekan Olahraga Pelajar Wilayah. (SBS-02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم