Kerifan budaya lokal masyarakat Buru
Selatan (Bursel) yang sangat beragam perlu dilestarikan serta dikembangkan
sebagai aset yang tak ternilai karena merupakan bagian dari inti kehidupan
bermasyarakat yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk menyatukan berbagai suku yang ada di tanah Bupolo.`
Berangkat dari pemahaman tersebut,
Bupati Bursel Tagop Sudarsono Solissa dalam sambuatanya yang dibacakan Asiten II
Setda Kabupaten Bursel Johanis Lesnussa pada acara Festival Budaya Daerah Tahun
2017 dalam momen Wonderful Sail2 Indonesia Destinasi Namrole, Senin (7/8) malam
di Pelabuhan Namrole mengatakan, sebagai masyarakat yang memiliki banyak
kearifan budaya lokal, baik itu bahasa, tarian maupun pakaian adat (Busana)
perlu diangkat kembali dan dilestarikan serta dipertontonkan ke dunia
internasional karena kebudayaan tersebut sarat dengan arti dan makna yang dapat
menumbuh kembangkan rasa cinta terhadap daerah sendiri.
“Bursel kita dihuni oleh bergabai suku, bangsa, marga dan soa, namun
dengan kebudayaan dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempersatukan
seluruh masyarakat yang ada di Bursel,” kata Tagop.
Oleh karena itu, pembangunan
kebudayaan mempunyai andil yang sangat besar dalam pembangunan watak generasi
masyarakat sehingga memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap kebudayaan daerah.
Tagop menjelaskan, bahwa dalam pasal
32 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa negara
memajukan kebudayaan nasional, itu berarti pemerintah Indonesia di tengah
peradaban dunia menjamin kebebasan masyarakat untuk memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai kebudayan sebagai harta daerah dan negara.
“Indonesia merupakan negara yang
kaya keaneka ragaman, baik suku, adat istiadat, pakaian adat serta lagu, tarian
dan musik daerah. Semua itu merupakan kekayaan daerah yang bersumber dari
kebudayaan daerah,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati dua periode ini
berharap Festival Kebudayaan Lokal ini dapat menumbuh kembangkan nilai-nilai
budaya kearifan lokal dan juga dapat memperkenalkan Bursel ke dunia luar serta
dapat menambah nilai jual Bursel dimata dunia internasional.
Festival Budaya Lokal ini di ikuti
oleh 11 Peserta dari 7 sanggar yang datang dari berbagai Kecamatan yang ada di Kabupaten
Bursel yakni Sanggar Batu Peka dari Kecamatan Namrole, sanggar South Bipolo
dari Kecamatan Namrole, Sanggar SMA Negeri Leksula dari Kecamatan Leksula, Sanggar
Fena Fafan dari Kecamatan Fena Fafan, Sanggar Lilin Alam dari Kecamatan Ambalau
dan Sanggar Kai-Wait SMA Namrole dari Kecamatan Namrole serta sanggar Wio-Wio dari
Desa Waenalut yang juga dari Kecamatan Namrole. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!