Masyarakat Desa
Waeturen, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan mengaku sangat kesal dengan
perlakukan Kepala Desa (Kades) mereka Yacob Tasane. Selama menjabat selam 6
Tahun dinilai tidak mampu melakukan pelayanan public dan kemasyarakatan dengan
baik.
Demikian hal itu
disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Desa Waeturen kepada wartawan di
Namrole, (8/10).
Tokoh masyarakat
Desa Waeturen yang meminta namanya tidak dipublikasikan ini menjelaskan, ada
peristiwa pemukulan terhadap seorang warga yakni Yopi Tasane yang dipukul oleh
bapak Nikolas Nustelu, warga desa tersebut juga.
“Pemukulan
sampai babak belur, darah keluar dari hidung dan telinga serta sampai pingsan
setengah jam, tersadar setelah ditolong oleh warga,” jelasnya.
Dijelaskan,
kronologis itu terjadi akibat sengketa lahan milik Yusak Nustelu yang di klaim
oleh korban, bahwa lahan tersebut dibuat diatas tanah atau lahan milik korban,
lanjutnya, peristiwa itu terjadi pada 30 September 2017 lalu.
“Pihak keluarga
korban datang dari Ambon untuk menyelesaikan persoalan sengketa lahan itu. Dan
meminta Kades mediasi untuk selesaikan sengketa,” jelasnya.
Masih jelasnya,
namun dari pihak pelaku tidak datang, namun salah satu anak korban menjamin
keselamatan oleh Kades Waeturen yakni Yacob Tasane.
“Sangat
disayangkan ketika besoknya peristiwa pemukulan itu terjadi disaat ada warga yang melakukan
ibadah Unit,” ujarnya.
Yang lebih
disesalinya lagi, sebelum pelaku yakni Niko dan anak-anaknya memukul korban,
pelaku bersama Kades berpesta sopi (miras). Sebagai tokoh masyarakat sangat
menyesalkan perilaku kades mereka.
“Kami sangat
kesal dengan perilaku Kades yang suda 6 tahun pimpin desa tidak mampu melakukan
penyelesaian pelayanan masyarakat, setiap persoalan di masyrakat tidak mampu
diselesaikan,”ujarnya sesali.
Lanjutnya,
malahan lebih banyak membuat ulah dan
onar dalam desa yang dipimpinnya sendiri.(SBS-08)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!