Ambon, SBS
Petra Biloro (20), salah satu korban yang mengalami putus
kaki bagian kanan saat terjadi peristiwa kecelakaan beruntun di ruas jalan
Wolter Mongonsidi, kelurahan Lateri, kecamatan Baguala, Ambon, tepatnya di
depan SMA Negeri 5, pada Rabu (22/11/2017) kemarin, kini kondisinya makin
membaik dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr, Haulussy,
Kuda Mati, Ambon.
Mias Solissa, keluarga korban, yang menghubungi wartawan,
Kamis malam (23/11) menjelaskan, Petra saat ini kondisinya sudah membaik, dan
akan menjalani operasi di RSUD dr. Haulussy.
"Petra sekarang kondisinya sudah membaik. Rencananya,
Petra harus dioperasi pada, Kamis kemarin (23/11), pukul 08.00 WIT. Namun
berhubung dengan pemeriksaan hasil laboratoriun, dimana hemoglobin (HB) adik
Petra ini menurun, sehinga masih dalam proses transfusi darah sambil menunggu HB-nya
normal, dan rencananya Petra dioperasi pada Jumat (24/11/2017) pukul 07.00 WIT,
di RSUD dr. Haulussy," akui Solissa.
Soal kabar tak sedap yang beredar di kota Ambon dan
sekitarnya, bahwa korban yang mengalami putus kaki ini telah meninggal dunia,
dibantah Sollisa.
"Sebagai pihak keluarga, saya mau klarifikasi. Soalnya
informasi yang beredar di kota Ambon dan sekitarnya, bahwa saudara Petra telah
meningal. Padahal informasi itu tidak benar. Buktinya, Petra sekarang masih
dirawat di RSUD dr. Haulussy," tegas Solissa.
Sollisa mengaku resah dengan kabar hoax yang disebarkan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggunjawab, sehingga meresahkan keluarga korban.
"Kabar hox ini bikin keluarga resah. Jadi pak tolong
dibuat beritanya, biar semua keluarga tau kalau saat ini Petra masih
hidup," pinta Sollisa kepada wartawan.
Untuk diketahui, Petra Biloro (20), yang sehari-harinya
bekerja sebagai tukang ojek, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami
putus kaki bagian kanan saat terjadinya peristiwa tabrakan beruntun tersebut.
Tabrakan beruntun itu melibatkan sejumlah kendaraan, antara
lain kendaraan roda empat dengan Nomor Pol DE 1215 AG Jenis Toyota Rush warna
merah marun yang dikendarai Jony Febrian Sandi Wattimena (19) dengan Angkutan
Umum jurusan Ambon-Passo dengan Nomor Pol DE 202 KU jenis Suzuki Futura warna
biru yang dikendarai Diki Jerian Makatita (21) dan sepeda motor roda dua, Nomor
Pol DE 3671 LZ jenis Honda Beat warna Orange hitam, yang dikendarai Petra
Biloro, warga Air besar Negeri Passo Kecamatan Baguala, Ambon.
Menurut keterangan Wattimena, supir yang mengendarai Toyota
Rush, bahwa awalnya dari Passo menuju kota Ambon sesampainya di Depan Sekolah
SMA Negeri 5 Lateri, dirinya terkejut melihat sepeda motor yang dikendarai
Biloro dari arah Desa Halong menuju Desa Passo yang hendak mendahului Mobil
angkutan umum yang ada di depanya, sehingga dirinya tidak dapat menghindar dan
langsung menabrak sepeda motor tersebut.
Mobil yang dikendarai Wattimena akhirnya terbalik secara berulang kali dan menyerempet
mobil Angkutan umum yang sedang parkir di depan SMA Negeri 5 Lateri.
Penumpang yang berada dalam Toyota Rush diketahui mengalami
luka, mereka antara lain Olifia Nanlohi (15) siswa SMA 2 kelas 1 dengan alamat
Negeri Passo depan lapangan tembak, mengalami luka lecet pada pelipis mata kiri
serta Meirsia Luik (14) yang juga siswi SMA 2 kelas 1, dengan alamat Negeri
Passo lapangan tembak, Kecamatan Baguala Ambon, mengalmi luka pada bagian
pantat sebelah kiri.
Sementara, Diki Jerian Maatita, pengemudi Angkutan umum
mengalami luka robek pada bagian kepala sebelah kanan.
Melihat peristiwa tersebut, warga yang menyaksikan langsung
membawa korban ke RS Dr Sidiwarjo, Lantamal IX Ambon. Sementra, Biloro, korban
pengendara sepeda motor yang mengalami putus kaki dilarikan ke RS Dr Haulussy,
Ambon.
Saat ini, Biloro yang mengalami putus kaki masih menjalani
operasi di RS Dr, Haulussy.
Kasus lakalantas tersebut saat ini sudah ditangani oleh piket
Lakalantas Polres Pulau Ambon, dimana barang bukti sepeda motor, maupun mobil Suzuki
futura telah diamankan sebagai barang bukti. (SBS-BMO)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!