Keberadaan tiang listrik di sebagian
wilayah Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan (Bursel) sudah tidak layak
digunakan sebagai penyangga kabel yang mengalirkan aliran listrik ke
rumah-rumah warga
Bukan hanya itu kondisi tiang listrik
milik PLN Waesama kondisinya sudah sangat memprihatinkan dimana, selain
berkarat tiang-tiang tersebut kapan saja bisa patah dan jatuh menimpa warga
yang sementara melakukan aktifitasnya.
Informasi yang berhasil di himpun dari
internal PLN Waesama mengatakan untuk tiang-tiang tersebut memang sudah tidak
layak untuk di gunakan, bahkan tiang-tiang tersebut sudah ada yang patah dan
sudah seharusnya di ganti.
“Benar tiang-tiang tersebut sangat
tidak layak digunakan, karena kondisinya sudah berkarat bahkan ada yang sudah
patah dan diganti dengan tiang bambu dan pohon kelapa,” ungkap sumber kepada
wartawan di Namrole, Selasa (31/10) seraya berharap agar namanya tidak di publikasikan.
Ia menjelaskan, untuk tiang listrik
yang sudah patah dan diganti dengan bambu merupakan alternatif terakhir yang
digunakan mengingat stok dan persedian tiang listrik baru untuk mengganti tiang-tiag
yang sudah rusak tidak ada alias habis.
“Sebagian besar tiang yang patah dan
keropos (rusak) itu di Desa Waetawa, Desa Simi, dan Desa Waeteba. Untuk tiang
yang patah dari bawa PLN Wamsisi seng bisa pake akang lai karena seng ada tiang
cadangan, seng ada stok lai, jadi alternatif yang digunakan adalah katong pakai
bambu sekitar 6 meter untuk ganti yang sudah pata itu,” ungkapnya.
Sumber menguraikan untuk Desa Waeteba
pas di tepi pantai itu tiangnya sudah keropos sekali dari bawa sampai atas, dan
tiang itu kuat karena tarikan kabel antar tiang dari sisi kanan dan sisi kiri,
tapi menurutnya tak menutup kemungkinan kalau ada terjadi sesuatu seperti pohon
ada yang tumbang dan menimpah tiang-tiang tersebut, maka sudah pasti semua
tiang ikut tumbang karena semuanya tiang sudah tidak layak dan ada beberapa
yang terkena air laut.
Sementara Alwi, salah satu tokoh
pemuda Desa Waeteba kepada wartawan di Namrole Selasa, (31/10) mengatakan, rusaknya
tiang listrik ini membuat resa masyarakat yang ada di kampungnya, dimana dengan
kondisi tiang listrik yang sudah tidak layak dapat mengancam nyawa.
Menurutnya, hal ini sudah
disampaikan kepada pihak PLN Waesama namun tanggapan dari pihak PLN bahwa sudah
disampaikan dan diteruskan ke PLN Rayon Namlea dan bahkan ke Ambon namun belum
ada tanggapan balik.
Ia menyayangkan keberadaan dari tiang
PLN yang sudah rusak parah tersebut, walaupuan ada yang sudah di ganti
menggunakan kayu kelapa maupun bambu namun itu tidak menjamin keselamatan dari
warga yang melintas di bawa tiang alternatif tersebut.
“Katong sebagai warga resa dengan
keadaan tiang listrik ini, yang katong takutkan suatu saat tiang-tiang tersebut
bisa rubuh dan menimpa warga, kalau sampe hal itu terjadi sapa yang akan
bertanggungjawab,” ungkap Alwi.
Alwi berharap adanya perhatian dari
PLN Waesama maupun PLN Namlea bahkan PLN Pusat agar dapat melihat hal tersebut.
“Kami minta perhatian PLN Waesama dan
PLN Namlea, jangan tunggu sampai ada korban dulu baru mau bergerak, coba
diperhatikan tiang-tiang yang sudah rusak itu dan segera di ganti, karena
nyawa kami taruhannya,” tegas Alwi. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!