Namrole, SBS
Kepala Dinas Kesehatan
(Kadis) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Ibrahim Banda memastikan bahwa kasus
Difterin yang saat ini melanda beberapa daerah di Indonesia tak akan dialami
oleh masyarakat di Kabupaten Bursel alias masih terbilang aman dari
kasus tersebut.
Hal itu
disampaikan Banda kepada wartawan di tempat kerjanya, Sabtu (16/12).
Walaupun begitu Banda menyatakan, pihaknya tidak
hanya diam dalam melakukan pencegahan.
"Tetapi
kita sudah memulai dengan langkah-langkah karena kasus ini hampir merata di
seluruh Indonesia," tandas Banda.
Lanjut Banda,
langkah-langkah pencegahan yang dilakukan tersebut dimulai dengan melakukan
mengorganisir lebih dulu bagi para tenaga medis yang dimilikinya dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Nah,
langkah-langkah kita ini dimulai dengan mengorganisir dulu tenaga-tenaga kita
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Dikatakan,
terkait dengan upaya pencegahan terhadap virus itu pihaknya akan melakukan
rapat dengan semua pimpinan Puskesmas untuk menyampaikan agar mawas sejak dini
terhadap penyebaran virus Difteri ini.
"Berikutnya,
kita tingkatkan cakupan imunisasi setelah rapat itu selesai, maka kita mulai
dengan intens lagi melakasnakan Imunisasi," ujarnya.
Benda berharap
setelah dirnya mengorganisir peningkatan pencegahan, maka diharapannya tidak
ada penderita penyakit Difterin di Bursel.
"Karena
informasinya bahwa vaksin Difteri saat ini terbatas. Kita juga akan terus
tingkatkan penyuluhan kepada masyarakat," ujar Banda.
Dikatakan, bahwa
sekarang kasus ini cukup meluas di Indonesia. Olenya, kesadaran orang tua di
Kabupaten Bursel sangat dibutuhkan dalam rangka memahami akan pentingnya
Imunisasi terhadap anaknya sehingga di Bursel saat ini tidak ada penderita
kasua Difteri.
"Kalau
masyarakat sendiri sangat paham arti imunisasi. Karena imunisasi bukan barang
baru, sudah lama," ujarnya
Lanjutnya, agar
pemahaman masyarakat terhadap pentingnya imunisasi terus ditingkatkan, petugas
kesehatan lebih menekankan penyebaran penyakit itu agar tidak meluas di daerah
ini.
"Masyarakat
kita saat ini mulai panik dan mereka bertanya, kita arahkan agar pergilah
imunisasi sedini mungkin anak-anak supaya aman," ujarnya
Banda berharap
agar penyakit Difteri ini tidak ada di Bursel. Sebab, dengan adanya
keterbatasan vaksin maka akan menyulitkan pihaknya ketika penyakit itu ada
disini.
Berikutnya lagi,
dengan daerah yang terbuka dan mobilisasi penduduk yang cukup tinggi,
diharapkan dari daerah-daerah lain juga mempunyai kesiapan pencegahan mulai
dari sekarang.
"Misalnya
di Ambon, sudah ada yang terinfeksi maka tidak tertutup kemungkinan di semua
kabupaten di Maluku juga kena," ujar Banda.
Menurutnya,
dengan transportasi saat ini yang sudah bagus dan mobilisasi penduduk cukup
tinggi, maka diharapkan semua lini bisa paham terhadap pencegahannya.
Menyinggung
kasus DBD kata Banda, sampai saat ini tidak ada. Sebab, untuk kasus ini ada
upaya Kelambunisasi.
"Jadi semua
rumah tangga (Keluarga) sekarang ini telah punya kelambu. Tapi penggunaanya
dong (mereka) simpan. Kita hanya berikan informasi, penyuluhan menggunakanlah
kelambu dalam rangka pencegahan penyakit malaria, kalau DBD tidak ada,"
tutup Banda. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!