Close
Close

Macet Hampir 7 Bulan,Tol Laut Kembali Singgahi Bursel


Namrole, SB
Aktifitas Tol Laut yang sempat berheni beroperasi hampir tujuh bulan, Minggu 4 Maret program tol laut itu kembali menyinggahi Kabupaten Buru Selatan. Kapal Jaya Niaga II-32, milik PT Pelni yang mengangkut konteiner bermuatan sembilan bahan pokok (sembako) dan barang lainnya dari Surabaya, tiba di pelabuhan Namrole, Minggu (4/3).

Sekretaris Daerah(Sekda)Kabupaten Buru Selatan, Syahroel Pawa meninjau aktifitas bongkar muat Kapal tersebut (5/3) di pelabuhan Namrole.

Dari pantauan wartawan,  Sekda saat melakukan kunjungan ke pelabuhan didampingi Kepala Dinas Perdagangan Jantje Latupeirissa dan Kepala Dinas Perhubungan Sukri Muhammad.

Kepada awak media disela-sela peninjauan itu, Sekda mengatakan dengan kembali beroperasinya tol laut dapat memperlancar arus distribusi barang dan menekan inflasi.

“Kita berharap, ini bisa kembali memperlancar distribusi barang ke daerah dan diharapkan menekan inflasi. Karena inflasi sangat berpengaruh terhadap kemiskinan,”kata Pawa.

Mantan kepala Bappeda Bursel ini menegaskan perlu dilakukan langkah penertiban terhadap harga khususnya barang-barang yang diangkut melalui tol laut.

Sebab keberadaan tol laut di Kabupaten Bursel, harga barang tidak mengalami penurunan.

“Memang masih ada yang perlu ditertibkan. Misalnya barang-barang yang diangkut dengan tol laut ternyata harga masih sama dengan di ambon. Itu Berarti ada mata rantai spekulan yang mengambil untung,”ujarnya.

Ia menyatakan untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah daerah akan mengambil langkah diantaranya, menetapkan harga enceran tertinggi (HET) khususnya bagi barang-barang yang diangkut dengan tol laut dengan membentuk tim operasi penertiban yang melibatkan pihak kepolisian.

“Untuk mengatasi masalah tersebut kita akan efektifkan tim penertiban yang pertama dengan menetapkan HET untuk barang-barang yang dimuat  kemudian kita akan bentuk tim untuk operasi penertiban. Dan ada juga tim cyber yang sudan ada MoU dengan Polres Buru,”kata Pawa menjelaskan.

Selain itu, dirinya mengaku, pemerintah akan melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha di daerah itu, yang memanfaaatkan jasa tol laut.

“Kita akan sosialisasi kepada para pelaku bisnis terutama pedagang besar dan juga pedagang pengecer itu untuk barang datang. Sedangkan untuk muatan balik juga perlu konsolidasi di pedagang penumpuk. Sehingga kita harus sosialisasi kepada mereka agar dapat memanfaatkan arus muatan balik. Muatan balik harus berimbang dengan muatan datang,”imbuhnya.

Menurut Sekda tujuan dari semua ini adalah agar masyarakat Kabupaten Bursel bisa menikmati harga barang bersubsidi bukan hanya pedagang saja.

“Yang terpenting masyarakat dapat menikmatri harga subsidi. Karena ini kelihatan yang menikmati subsidi kayaknya para pedagang sendiri. Contoh kalau aqua harga di Surabaya kalau dijual disini paling tinggi harganya Rp 3.250 tapi ternyata dijual Rp 5.000,”tuturnya.

Ditambahkan seharusnya barang-barang yang diangkut melalui kapal tol laut adalah barang-barang kebutuhan pokok seperti sembako dan lainnya.

“Barang yang datang untuk trip kali ini sebanyak 25 kontainer dan masih campuran. Seharusnya barang yang diakomodir melalui tol laut itu adalah barang-barang kebutuhan pokok seperti beras , gula, dan barang bangunan yang dia berpengaruh kepada inflasi,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Buru Selatan Jantje Latupeirissa menuturkan, jadwal kapal tol laut akan menyinggahi pelabuhan Namrole setiap sebulan sekali. 

“Tol Laut ini Akan singga di bursul sebual sekali,” ungkap Latuiperissa. (SBS-07)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم