Namrole, SBS
Pemahaman
kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja maupun pemuda yang sedang mengalami
masa pubertas. Oleh karena itu, Majelis GPM Jemaat Labuang bekerja sama dengan Puskesmas
Namrole menggelar sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja dan pemuda yang
ada di Desa Labuang.
Kegiatan yang
bertujuan agar para remaja siap dengan perubahan dalam dirinya dan melewati
masa pubertas dengan baik ini berlangsung di gedung serbaguna Jemaat GPM
Labuang, Kamis (26/07) dengan dr. Agnes Wijaya sebagai narasumber.
Wakil Ketua
Majelis GPM Labuang Corneles Hulli dalam sambutan singkatnya mengatakan sebagai
gereja memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan jemaatnya.
“ Ini merupakan
salah satu realisasi dari program majelis jemaat bidang kesehatan. Sosialisasi reproduksi
kesehatan ini dipandang penting karena gereja memiliki peran dalam menyikapi
perkembangan remaja dan pemuda pada era modern ini yang banyak mulai menyimpang
dari ajaran agama,” kata Hulli.
Sementara narasumber
dr. Agnes Wijaya yang merupakan dokter Spesialis kandungan pada RSUD Namrole
menjelaskan, masa pubertas sangat rawan dan pengetahuan tentang reproduksi
kesehatan penting diketahuai oleh semua kalangan.
Kesehatan reproduksi ini menurutnya sangat penting dipahami
oleh para remaja dan pemuda Desa Labuang mengingat kesehatan reproduksi termasuk
salah satu dari sekian banyak problem remaja yang perlu mendapat perhatian bagi
semua kalangan, baik orang tua, guru, dan maupun para siswa.
“Di erah yang
modern ini, perlu sekali pengetahuan dan pendidikan tentang kesehatan
reproduksi di pahami oleh remaja maupun pemuda demi mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi. Maka, sedini mungkin mereka diberi pengetahuan yang benar mengenai
kesehatan reproduksi maupun alat reproduksinya,” tutur Agnes.
Agnes menekankan
para remaja dan pemuda untuk menjaga diri dan kehormatannya sampai menikah
nanti. Pasalnya, jika melakukan suatu perilaku yang tidak dibenarkan oleh
agama, ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh diri sendiri salah satunya
bisa terkena Penyaki Menular Seksual (PMS).
“Ini penting di
ketahui remaja dan pemuda disini karena 111 juta PMS itu di derita oleh usia di
bawah 25 Tahun. Ini juga disebabkan karena pengaruh dan kehadiran internet yang
disalah gunakan oleh remaja dan pemuda saat ini,” terangnya.
Akibat perilaku
dan pergaulan remaja dengan lawan jenisnya (pacaran) telah mengarahkan remaja
dan pemuda pada perilaku seks bebas dalam menjalin hubungan dan mengakibatkan
banyak dari mereka yang salah jalan.
“ Usia reproduksi
yang baik pada wanita menurut dunia kesehatan itu berada pada usia 25-35 Tahun.
Jadi yang baru berusia 15 tahun harus
menunggu 10 Tahun lagi untuk hamil agar bisa terhidar dari konsekuensi-konsekuensi
yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Mengakhiri materinya,
Ia berharap apa yang telah disampaikan dapat di pahami bukan saja remaja dan
pemuda tetapi bagi semua orang tua agar dapat menyapaikan dengan benar apa itu
kesehatan reproduksi.
“Semoga dapat
dipahami apa itu kesehatan reproduksi. Karena penting sekali bagi kita sekalian
agar bisa bisa mentransfer pendidikan kesehatan reproduksi ini dengan benar
kepada sesama kita,” harapnya.
Hadir dalam kegiatan
tersebut, Pdt. Buce Lesnussa, Wakil Ketua Majelis Jemaat GPM Labuang Cornels Hulli,
Sekretaris Jemaat GPM Labuang Rifano Latuwael, Anggota Majelis Jemaat GPM Labuang,
Ketua dan Pengurus Unit Jemaat GPM Labuang, Petugas kesehatan Puskesmas
Namrole, masyarakat dan tamu undangan lainnya. (SBS-02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!