Close
Close

IMM kembalikan Kursi Plastik Bantuan Wabup



Namlea, SBS 
DPD IMM mengembalikan empat pasang kursi/meja plastik bantuan dari Wakil Bupati Buru, Amustofa Besan SH.

Kursi plastik 16 buah dan meja empat buah itu diletakan di depan pintu masuk Kantor Bupati Buru, Kamis (27/9).

Kedatangan IMM ke kantor bupati itu, hanya berselang beberapa menit setelah bupati Ramly Umasugi meninggalkan kantor menuju Bandara Namniwel.

Menurut Ketua DPD IMM Buru, Dahlan M Fatah, empat pasang kursi dan meja plastik itu mereka kembalikan, karena harga diri IMM telah direndahkan Kadis PU Buru, Shifa Alatas.

Kamis kemarin, IMM kembali melakukan aksi demo di Kantor Bupati dan kantor Dinas PUPR Buru. Mereka meluapkan kekesalannya dan menuding bupati gagal, karena adanya gugaan praktek KNN yang menggurita di Dinas PUPR Buru.

Saat dua kali IMM melakukan aksi demo pada Senin dan Selasa lalu, Dahlan M.Fatah mengaku ada suara sumbang dari Kadis PUPR perihal pemberian empat pasang kursi/meja plastik dari Wabup Amustofa Besan.

Menurut Dahlan dkk, kursi itu pemberian Wabup untuk sekertariat DPD IMM Buru.
Akuinya, kalau Wabup memberikan memo kepada kadis PUPR agar IMM dibantu kursi/meja kayu. Dan yang diberikan kursi/meja plastik.

Kursi/meja plastik bantuan Wabup lewat kadis PU ini baru dipergunakan selama enam bulan lebih.
Namun ketika IMM menyoroti masalah proyek di Dinas PUPR, konon kadis Shifa Alatas berkicau soal bantuan kursi tersebut.

Kicauan kadis sampai ke kuping Dahlan dkk disertai bumbu, mungkin bantuan kurang sehingga IMM terus demo di PUPR.

Hal itu yang tidak diambil baik DPD IMM Buru, dengan mengembalikan kursi tersebut. Sedianya, mereka akan menyerahkan ke tangan Wabup, tapi yang bersangkutan tidak berada di kantor bupati.
Usai mengembalikan bantuan kursi/meja plastik ini, DPD IMM melanjutkan aksi demo di Dinas PUPR.

Di sana, mereka menelanjangi kembali berbagai kasus proyek di intansi itu. Mereka juga mempermasalahkan kicauan Shifa soal bantuan dari Wabup Buru ini.

Berdemo lebih dari sejam, mereka memaksa Shifa agar keluar menemui para pendemo.Tapi yang bersangkutan sedang bertugas ke kota Ambon.

Bila dua hari sebelumnya massa hanya berdemo di halaman,  kini mereka merengsek sampai di teras kantor.

Silih berganti para pendemo membuka borok di intansi ini. Mantan Kabid SDA yang kini menjadi Kabid Binamarga, Helmy Tiakoly, ikut mereka telanjangi.

Kata Dahlan, pejabat ini kini hidup bergelimang kemewahan. Punya rumah mewah dan punya mobil pribadi, padahal gajinya tidak seberapa.

Ia menuding berbagai fasilitas itu, diperoleh Helmy Tiakoly dengan cara-cara yang tidak benar, alias korupsi.

Menjelang siang hari, demo berubah menjadi panas, saat ada satu pendemo dua kali menendang pintu kantor dinas.

Tendangan itu membikin kaget satu pegawai perempuan di intansi itu yang sedang duduk di kursi sofa ruang tunggu di depan pintu masuk kantor, sehingga ia mengomelin para pendemo.

Namun para pendemo tidak terima diomelin, dan mereka berusaha meransek masuk ke dalam kantor.

Ada salah satu pendemo yang bertindak anarkis dengan merusak dua buah kaca jendela.

Gerakan para pendemo yang hendak masuk kantor ini juga siap diladeni beberapa pegawai PUPR.  Helmy Tiakoly juga terlihat ada bersama mereka.

Namun polisi bertindak cekatan dengan mencegah tepat di depan pintu masuk dan kedua kubu berhasil ditenangkan.

Massa pendemo akhirnya membubarkan diri. Mereka berjanji akan terus mendemo dinas PUPR, sampai bupati mencopot kadisnya, serta intansi penegak hukum harus turun tangan mengusut dugaan korupsi di sana.

Kata Dahlan M.Fatah, sebelum demo hari ini, Wabup Amustofa Besan melalui stafnya telah menghubunginya. Tujuannya agar jangan lagi ada demo, tapi pihaknya menolak himbauan Wabup ini.

Satu pengusaha juga menemui Dahlan. Dengan membawa nama Bupati Ramly Umasugi, pengusaha ini juga meminta agar IMM menghentikan demo soal dugaan korupsi di sana. (KT/10)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم