Close
Close

Kantor Klasis Alternatif GPM Buru Selatan Mulai Dibangun



Namrole, SBS 
Rumah Jabatan dan Kantor Alternatif Klasis GPM Buru Selatan yang berlokasi di Kilo Meter II Namrole, Kabupaten Buru Selatan mulai dibangun, Rabu (10/10).

Pembangunan itu diawali dengan prosesi ibadah yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Klasis GPM Buru Selatan Pendeta Seles Hukunala dan dilanjutkan dengan proses Peletakan Batu Penjuru oleh Kabag Keuangan MPH Sinode GPM Pendeta Imanuel Teslatu, Asisten III Setda Kabupaten Buru Selatan Rony Lesnussa, Anggota DPRD Buru Selatan Sami Latbual, Kepala Seksi Agama Kristen Kantor Agama Kabupaten Buru Selatan Jhon Timisela, Ketua Klasis GPM Buru Selatan Pendeta AP Saija dan Ketua Panitia Pembangunan Rein Tasane.

Pada kesempatan itu, Kabag Keuangan MPH Sinode GPM Pendeta Imanuel Teslatu dalam arahannya mengatakan bahwa pembangunan Rumah Jabatan dan Kantor Alternatif Klasis GPM Buru Selatan di pusat Kota Kabupaten Buru Selatan ini merupakan sebuah prakarsa besar sekaligus terobosan baru.

Dimana, lanjutnya, tujuan dari pembangunan Kantor Klasis ini adalah untuk memfasilitasi aktivitas pelayanan gereja di Klasis Buru Selatan guna melakukan tugas-tugas komunikasi, dalam rangka melakukan tugas-tugas pembinaan dan dalam rangka menampung seluruh aktivitas di klasis ini, terutama di pusat kabupaten.

”Tujuannya adalah supaya melalui kantor perwakilan dan rumah dinas bagi klasis buru selatan, seluruh aktivitas pelayanan dan pembinaan itu bisa terkoordinasi dengan baik,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, kita mesti memberikan support bagi pembangunan ini. Kantor ini akan dibangun sampai diresmikan itu, 29 jemaat harus berani sorong bahu.

”Bukan cuma 29 Ketua Majelis Jemaat, tetapi gerakan sorong bahu ini juga harus menjadi gerakan bersama umat di 29 jemaat,” ajaknya.

Lanjutnya lagi, kami mencatat bahwa pembangunan infrastruktur pelayanan ini dia bisa lancar dan berhasil adalah soal komunikasi pimpinan klasis dengan para pendeta dan komunikasi para pelayan jemaat dengan jemaat.

”Mungkin saja kita tidak bisa membangun infrastruktur pelayanan gereja itu semudah membalik telapak tangan, tapi yang bisa kita lakukan adalah membangun komitmen yang kokoh, sama dengan kuatnya batu penjuru ini. Kalau komitmen kita kokoh maka tidak ada yang tidak bisa kita lakukan,” kata Teslatu yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Buru Selatan.

Teslatu sampaikan, melalui pembangunan kantor perwakilan ini, semangat kemitraan antara pemerintah daerah dengan gereja akan bisa berjalan lebih baik.

”Kita membangun semangat kemitraan yang konstruktif, kritis dan realistis. Oleh karena itu, kemitraan tidak bisa kita artikan sebagai ada pihak yang bisa subkoordinasi, tetapi kita membangun kemitraan dalam semangat saling menopang,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya lagi, melalui pembangunan kantor alternatif ini supaya dapat menampung seluruh aktivitas pelayanan gereja dalam membangun kemitraan dengan pemerintah daerah.
”Sebab pemerintah daerah juga dalam banyak hal telah memberikan support bagi tugas-tugas pelayanan gereja,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Setda Kabupaten Buru Selatan, Rony Lesnussa mengatakan bahwa sebagai orang beriman, kemahakuasaanTuhan patutlah menjadi pilar utama yang perlu dipegang dan diandalkan dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga, keyakinan kepada Tuhan dapat menjadi pondansi bagi kita untuk dapat mewujudkan impian ditengah-tengah kerinduan umat di Klasis GPM Buru Selatan  yang membutuhkan Rumah Jabatan dan Kantor Klasis Alternatif yang mampu menjawab kebutuhan umat di saat tini.

Lanjutnya, pembangunan rumah tempat seorang pelayan adalah suatu ekspresi yang mengandung nilai kehidupan dari komunitas disekitarnya.

“Rumah yang nyaman dan layak akan menghadirkan suasana harmonis, kenyamanan, keamanan, persaudaraan dan kekeluargaan. Refleksi pentingnya adalah semua komunitas yang membangun suatu rumah wajib untuk sehati dan setujuan sehingga akan memudahkan proses pembangunan kedepan. Untuk membangun fisik maka semua element, khusunya umat GPM Klasis Buru Selatan  yang ada, harus membangun iman dan spiritual bersama serta, supaya semangat kebersamaan itulah yang menjadi modal memupuk tali persaudaraan saat ini,” katanya.

Menurutnya, dalam setiap acara peletakan batu penjuru atau batu pengalasan pembangunan rumah jabatan pelayan Tuhan ataupun Kantor Klasis Alternatif, ada dua makna yang penting yang selalu menjadi momentum kebangkitan kehidupan bergereja, yakni :

Pertama, Sebagai titik awal membangun persekutuan yang lebih dekat dengan Tuhan secara pribadi dan persekutuan;

Kedua, Menjad wahana untuk membangun relasi yang lebih harmonis, serasi dan indah dalam semangat untuk berbagi cinta kasih dengan sesama manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan.

Dengan adanya perkembangan umat, lanjutnya, maka Gereja semakin ditantang untuk mengambil peranan yang lebih besar lagi dalam rangka membantu menyelesaikan persoalan jemaat yang sementara dihadapi jemaat akibat dari sebuah proses kemajuan dan perkembangan daerah.

Karena itu, Tagop mengharapkan agar pembangunan rumah jabatan dan Kantor Klasis Alternatif Klasis GPM Buru Selatan memerupakan solusi yang terbaik dalam rangka menata dan melayani umat untuk semakin berkualitas.

“Saat ini, saya mengajak kita semua bersama-sama ulurkan tangan untuk membantu pembangunan rumah Jabatan dan Kantor Klasis Alternatif Klasis GPM Buru Selatan, supaya pembangunan ini bisa segera rampung sesuai waktu yang telah direncanakan,” tuturnya. (SBS/01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم