Namrole, SBS
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Buru Selatan menggelar acara Ngobrol Pemilu (NGOPI), dengan tema, Mewujudkan Pemilihan Umum berintegritas, bermartabat dan berkualitas di Bumi Bipolo, Lolik Lalen Fedak Fena", Selasa (5/2).
Ngopi yang berlangsung di One Caffe itu di hadiri ole Kordinator Devisi SDM dan Organisasi Bawaslu Provinsi Maluku Subair, Komisioner KPU Buru Selatan (Bursel) Abdul Muin Loilatu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bursel Alkatiri serta Tokoh Agama dan OKP se-Kota Namrole.
Sebagai nara sumber dalam acara Ngopi ini, yakni Subair dan
Abdul Muin Loilatu sedangkan Robo Souwakil selaku moderator.
Pembicara pertama Abdul Muin Loilatu dari KPU Bursel, ia menyampaikan bahwa, seteleh penetapan DCT dan tahapan pemilu, maka waktu ini dalah waktu-waktu kampanye. Dikatakan, selain KPU, kepada seluruh masyarakat dapat ikut mengawasi dan memberikan masukan kepada KPU.
"Karena semua elemen sangat diharapkan dalam melakukan sosialisasi pemilu. Kami telah bentuk relawan dan saat ini sudah dilakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat," ujar Loilatu.
Dikatakan, hal yang sangat penting yakni kampanye terbuka selama 21 hari, dan pelaksnaan pemilu pada tangal 17 April 2019.
"Pemilu 2019 berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, karena gabubgan yakni Pilpres, DPR, DPD dan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota," katanya.
Dikatakan juga bahwa, pihak KPU
menganjurkan agar peserta yang hadir pada kesempatan itu untuk menyampaikan kepada warga masyarakat yang belum terdata dalam pemilih agar segera didata karena harus terakomudir dalam setiap TPS.
Sedangkan Subair dari Bawaslu Provinsi Maluku mengatakan ia mengapresiasi acara ini. Menurutnya, acara ini sangat luar biasa yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Subair menjelaskan tentang tugas dan fungsi bawaslu, dimana Bawaslu hadir untuk memastikan pemilu yang dilaksanakan berjalan lancar dan terhindar dari pesta pemilu yang cenderung menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan.
" Juga untuk pesrta pemilu yang tidak berintegritas dan masyarakat yang apatisme. Sehingga Bawaslu hadir agar Pemilu terhindar dari ketiga hal itu," ujar Subair.
Pemilu, lanjut Subair, sejatinya merupakan pelaksana amanat rakyat, secara martabat yang menghasilkan pemimpin yang terpercaya.
Sebutnya, pemilu 2019 ini ada banyak dugaan pelanggaran misalnya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Seram Bagian Timur (SBT) dan kota Ambon. Ia berharap semoga di Bursel tidak ada pelanggaran pemilu yang berujung di penjara.
"Di Buru Selatan di 2017 lalu ada 7 orang KPPS yang lakukan pelang garan dan dijebloskan ke penjara" ungkapnya.
Ia juga berharap masyrakat terdaftar dalam DPT. Memastikan dalam pemilu nanti agar masyarakat tidak bisa dibeli.
" Kami berharap bila ada temuan pelanggaran yang didapati agar dilaporkan ke Bawaslu untuk menindaklanjutinya. Informasi dari msyarakat sangat dibutuhkan, idntitas pelapor dirahasikan, laporkan saja ke bawaslu," ujarnya.
Sambungnya, saat ini seorang caleg belum saatnya mengiklankan dirinya di media masa. Dikatakan, jika ada yang mengetahuinya maka hal itu merupakan pelanggaran dan dapat dilaporkan
"Misalnya kalau ada caleg yang beriklan di media masa padahal belum waktunya laporkan saja, akan kami tindak," tegasnya. (SBS/06)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!