Close
Close

Polisi Diminta Usut Dana Tak Terduga 450 Juta Milik Pemda Bursel


Namrole, SBS 
Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Kabupaten Bursel mendesak Polisi untuk mengusut dana tak terduga milik Pemkab bursel sebesar Rp. 450 Juta yang dipergunakan oleh Bagian pemerintahan sekretariat daerah (Setda) kabupaten setempat.

Ketua LAMI, Wadud Loilatu kepada media ini mengatakan, dana sebesar itu harus diusut tuntas oleh pihak berwajib karena dana milik Pemkab sampai saat ini belum dapat dipertanggungjawabkan oleh Bagian Pemerintahan Setda Bursel di bawa pimpinan Ridwan Nyio.

“Menyikapi problematika yang terjadi di dalam pemerintahan Kabupaten Bursel, terkhususnya pada keuangan daerah, dimana kita ketahui bahwa uang sebesar 450 juta yang sampai saat ini belum dapat dipertanggungjawabkan oleh Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Bursel harus segera diusut dan kami mendesak Polres Buru dan kejaksaan segera bertindak,”  Kata Loilatu kepada awak media di Namrole, Minggu (03/02).

Seharusnya, menurut Loilatu, Anggaran Tak Terduga pada Batang Tubuh Anggara Pemkab itu dipergunakan sesuai peruntukannya tapi kenyataan uang tersebut dari prosedur hingga pencairan hingga pertanggungjawabannya sudah tidak sesuai aturan.

Anggaran tak terduga seharusnya digunakan oleh Pemkab pada kejadian-kejadian tak terduga bukan kejadian-kejadian yang sudah ada dalam program dan yang lebih fatal lagi uang tersebut keluar tanpa sepengatahuan DPRD Kabupaten Bursel dan hingga kini belum dipertanggungjawabkan oleh bendahara (mantan) Harun Siompo.

Dikatakan, ketidakjelasan kemana mengalirnya uang itu, membuat dirinya mendesak pihak hukum untuk mengusutnya karena uang sebanyak itu bukan aset yang dapat difungsikan secara pribadi tetapi diberdayakan untuk kepentingan masyarakat karna masyarakat Bursel rugi ketika melihat anggaran sebesar itu digelapkan.

“ Saya bukan menuding, tetapi saya mendesak pihak kepolisisn mengusut tuntas masalah ini supaya ada efek jera terhadap oknum yang coba menggelapkan anggaran sebesar itu. Coba bayangkan kalau anggaran sebesar itu kita  digunakan untuk masyarakat yang tidak mampu, fakir miskin, janda-janda, Pembuatan rumah adat atau pembangunan ifra struktur lainnya, pasti sangat bermanfaat,” paparnya.   

Olehnya itu, Loilatu menginginkan agar pengusutan permasalahan ini jangan sampai ditunda karena kalau pengusutan ini ditunda, akan menjadi contoh bagi dinas badan yang lain bahwa tidak ada hukum yang bisa menjerat mereka saat melakukan penyelewengan anggaran daerah.

“Sebagai pemuda pengotrol, kami mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan untuk segera mengusut tuntas dan menindaklanjuti kasus ini. Entah siapa dibalik penggelapan anggaran sebesar ini, tetapi ketika diusut dengan baik pasti akan ketahuan siapa-siapa yang telah menggelapakan uang rakyat itu,” tegasnya.

Sementara salah satu pemuda Bursel, Aser biloro dikesempatan yang sama sangat prihatin dengan kinerja pemerintah Kabupaten Bursel, khususnya Bagian Pemerintahan.

“ Kami sebagai kaum muda, sangat menyesalakan hal ini dan memintah Polres Pulau Buru dan Kejari Namlea memeriksa pihak-pihak terkait supaya dapat diketahui kemana uang negara sebesar 450 juta itu mengalir dan ke siapa-siapa saja uang tersebut berlabu,” ujar Bilor, Minggu (03/02) di Namrole.

Pria ini menegaskan jika nantinya pihak-pihak penegak hukum tidak menindaklajuti aspirasi ini, ia mengancam akan menggerakan pemuda dan bergabung dengan LAMI Bursel untuk turun kejalan.

“Kalau hal ini tidak ditindaklanjuti, Kami kaum Muda Bursel bersama-sama LAMI akan turun ke jalan dan melakukan aksi menutut agar masalah ini dapat dibuka secara transparan karena hukum harus ditegakan,” tegasnya. (SBS/02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم