Close
Close

Pemuda Desak Copot Rengngulu Dari Jabatan Kepsek, Ini Alasannya


Leksula, SBS 
Pemuda Desa Slealale, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan Dedy Lesbatta mendesak Pemeritah Daerah (Pemda) Buru Selatan melalui dinas pendidikan untuk Memnonjobkan Reng Rengngulu dari jabatannya sebagai Kepala SMPN Slealale.

Desak ini dilontarkan Lesbatta, karena Rengngulu diketahui tidak pernah berdinas di sekolah yang dipimpinnya bahkan sampai saat ini keberadaan Rengngulu tidak bisa dipastikan berada dimana.

“Sebangai anak negeri saya merasa peduli dengan kondisi sekolah SMPN Slealale karena kepala sekolahnya tidak pernah ada di tempat,” ujar Lesbatta kepada media ini, (23/07/2019) di Namrole.

Lesbatta yang juga politisi Partai Solidaristas Indonesia ini mengatakan sebagai fungsi kontrol pembagunan dalam Desa Slealale, ia perlu menyampaikan hal ini sebelum kondis rill pendidikan di desa tersebut semakin hancur.

“Beta perlu sampai sampaikan kepada kepala dinas pendidikan bahwa kepala sekolah SMPN Slealale atas nama Reng Rengngulu tidak pernah melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah dengan baik, maka saya mintah dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan untuk menganti kepala sekolah SMPN Slealale karena tidk becus mengurus managemen sekolah,” tegasnya.

Bahkan, dirinya meminta agar Rengngulu segerah digantikan dengan anak asli desa Sleale karena tidak pernah melaksanakan tugas degan baik dan penuh tanggungjawab.

“Sebab dengan kondisi ini, kami takutkan adik-adik kami yang menjadi korbannya, maka, saya atas nama masyarakat memintah untuk digantikan saja dengan anak asli dari Desa Slealale. Sumber Daya Manusia di desa Slealale masih bänyak dan layak serta  bisa bertangun jawab sebagai kepala sekolah,” ujarnya.

Dibeberkan, akibat tidak pernah menjalankan tugasnya di sekolah, hingga saat ini Rengngulu diketahui belum menyampaikan dan mengumumkan kelulusan siswa siswa SMPN Slealae tahun 2019.

“Sampai saat ini, Kepala sekolah belum mengumumkan kelulusan SMPN Slealale tahun 2019, maka saya minta kepada dinas terkait untuk menegur dan menonjobkan Rengngulu karena tidak mampu memimpin sekolah yang dipercayakan kepada dirinya. Ini harus disikapi secara serius oleh Pemerintah Kabupaten Buru Selatan,” paparnya.

Bukan hanya itu, Lesbatta juga membeberkan bahwa Rengngulu sudah bertindak selayaknya bupati dan Sekda karena untuk memecat seorang guru Honorer hanya cukup melalui telepon saja.

“Sudah tidak pernah berdinas tapi bisa memecat guru honorer melalui telpon, beliau seperti bupati dan sekda saja. Bupati pun memecat pegawai ada prosedurnya,” ketusnya.
Sudah begitu, lanjut Lesbatta, Rengngulu diketahui tidak pernah melalukuan rapat dengan dewan guru maupun dengan para orang tua siswa.

“Rengngulu tidak pernah buat rapat dengan orang tua murid, juga tidak pernah rapat parah dewan guru. Seharusnya Rengngulu tauh bahwa semua itu harus dilakukan. Begitu juga kalau memecat guru harus sesuai dengan aturan, bukan melalui telpon saja saja. Tapi dengan begitu terbukti bahwa Rengngulu sudah tidak mampu menakodai SMPN Slealale lagi sehingga harus ada kepala sekolah yang baru,” tandasnya.

Sampai berita ini dikirim, Kepala Sekolah SMPN Slealale Reng Rengngulu belum dapat dikonfirmasi. (SBS/02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم