Namlea, SBS
Akibat mengolah
material emas dari Gunung Botak menggunakan bahan berbahaya merkuri, Tiga
Penambang asal Ternate, Maluku Utara, Yanto Sangadji (37), Arif Kadir (28) dan
Munir Asega (40), ditangkap.
Selain menangkap
ketiga pelaku, tim gabungan dari Polda Maluku dan Polres Pulau Buru juga
mengamankan barang bukti Air Perak sekitar 3 Kg, Karung Material emas dari GB,
1 Unit Tromol terdiri dari 8 buah tromol ukuran 40/80cm, 1 buah alat bakar
emas, Boraks 1/4 kg, 1 buah kana ukuran kecil dan 1 buah kain peras emas warna
merah.
Kapolres Pulau
Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas,
Ipda Dede Syamsi Rifai, membenarkan penangkapan itu.
"Saat ini
ketiga pelaku sudah diamankan di Polres. Barang bukti merkuri tiga kg dan alat
olah emas juga sudah ikut diamankan," kata Ipda Dede membenarkan kepada
wartawan, Senin sore (15/7/2019).
Ditanya lebih
lanjut mengenai pasal dan ancaman hukuman terhadap ketiga pelaku ini, Kasubbag Humas,
mengaku baru akan ditetapkan setelah saksi dan para terduga pelaku selesai
jalani pemeriksaan.
Selanjutnya,
informasi yang berhasil dihimpun lebih jauh mengungkapkan, tiga penambang asal
Ternate, Maluku Utara itu tertangkap pukul 24.00 Minggu tengah malam (14/7/2019)
sedang mengolah emas di tromol milik Yanto Sangadji di Desa Dava, Kecamatan Waelata.
Untuk Penangkapan
kali ini, tim gabungan dipimpin Iptu Lasawati Tomu dari Tim Polda Maluku. Satu
perwira Polda, Ipda Hamsir Buton dan Kapolsek Waeapo bersama sejumlah personil
Polres Pulau Buru ikut serta dalam operasi tangkap tangan itu.
Informasi yang
berhasil diperoleh dari salah satu sumber yang layak dipercaya menuturkan,
dalam sepekan terakhir ini, ada penambang yang main kucing-kucingan dengan
aparat keamanan di Gunung Botak.
Ketika aparat
lengah, para penambang ini masuk dan melakukan aktifitas jauh dari pos
keamanan. "Mereka biasa operasi jam satu tengah malam dan suara mesin
tidak terdengar sampai di pos," cerita sumber ini.
Salah satu
oknum yang diketahui membandel dan beroperasi di GB bernama Rina Lesbata. Namun
di kalangan penambang ia sering dipanggil Rina Nurlatu.
"Dia asal
Buru Selatan dan mengaku marga Nurlatu. Padahal marganya Lesbata. Dia mengolah
emas di GB sistim tembak larut. Mesin tembak yang digunakan tiga buah,"
beber sumber terpercaya ini.
Sedangkan dari
kasubbag Humas diperoleh informasi, kalau Selasa ini (16/7), Kapolda dan
rombongan akan kembali bertandang ke GB.
"Rombongan pak Kapolda dengan
pesawat pagi," terang Kasubbag. (SBS/11)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!