Close
Close

Belum Lelang, Pengadaan Mesin Potong Rumput Ratusan Juta Distan Bursel Bermasalah


Namrole, SBS 
Proyek pengadaan 189 Mesin Potong Rumput milik Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Tahun 2019 senilai Rp. 567 juta diduga sarat masalah.

Pasalnya, proyek tersebut hingga kini belum dilakukan proses lelang di website resmi LPSE Kabupaten Bursel, namun diduga atas dasar kongkalikong antara Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Bursel Aminudin Bugis dan Kontraktor asal Namlea, Kabupaten Buru bernama Mustafa Asdar, maka pengadaan 189 Mesin Potong Rumput itu sudah dibelanjakan.

Bahkan, proyek yang sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) Distan Kabupaten Bursel, terterah bahwa proyek tersebut senilai Rp. 567 juta dengan nilai per unitnya sebesar Rp. 3 juta.

Dari penelusuran yang dilakukan media ini, diketahui bahwa 189 Mesin Potong Rumput itu telah diantarkan langsung oleh Kontraktor dan mantan supir Kadis Pertanian Bursel bernama Samba ke rumah salah satu PNS Distan Kabupaten Bursel bernama Ahmad Laitupa di Desa Fatmite, Kecamatan Namrole sejak Juni 2019 lalu.

“Rencananya mesin-mesin potong rumput tersebut mau ditaruh di kantor, tapi takutnya orang pencuri, makanya dititipkan di rumah saya,” kata Ahmad kemarin.

Ahmad mengaku, langsung mengiyakan penitipan di rumahnya itu mengingat yang datang mengantarkan ialah mantan supir Kadis dan ia mengirah bahwa penitipan itu atas perintah Kadis.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Bursel Aminudin Bugis yang dikonfirmasi via pesan singkat tak membantah hal itu, namun ia mengaku akan tetap berpedoman pada prosedur yang berlaku.

“Pengusaha siapa pun yang ingin melakukan kegiatan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten silahkan saja, yang penting saya selaku Kadis tetap berpedoman sesuai prosedur,” kata Aminudin, Rabu (21/08/2019).

Ditanyai, apakah nanti proses teder akan diatur untuk memenangkan pihak Mustafa Asdar, Aminudin hanya mengaku bahwa bahwa tender memang belum dilakukan dan pihaknya belum melakukan proses apa pun.

“100 % betul belum tender, makanya secara prosedur Dinas belum ada proses apa pun,” ucapnya.

Sementara itu, Kontraktor Mustafa Asdar yang dihubungi via pesan singkat dan WhatsApp, sempat membaca pesan yang dikirimkan via WhatsApp, tetapi tidak membalas.

Namun, ketika dihubungi via telepon selulernya, Mustafa Asdar belum mau berkomentar dan minta waktu.

“Oh, iya-iya, sedikit lagi baru hubungi karena saya lagi di kampus,” katanya.

Namun, setelah 1 jam kemudian hingga berita ini ditulis, ternyata nomor Handphone Mustafa Asdar tak bisa lagi dihubungi. (SBS-01)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم