Close
Close

Pegadaian Pulau Buru Berikan CSR 1,7 Milyar di HUT NKRI ke -74


Namlea, SBS 
PT  Pegadaian  (Persero) mempringati Hari Kemerdekaan Indonesia  ke 74  tahun. Peringatan Hut yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus ini sangat  istimewa di  Pulau  Buru, tepatnya di alun alun kota Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Sabtu (17-08-2019).

Di  Hari Merkemerdekaan NKRI ini  Pegadaian  memberikan  bantuan dana  CSR  dan Bina Lingkungan  sebesar Rp1,7  miliar  di  Kabupaten Buru, yang  merupakan daerah  3T  (tertinggal, terdepan dan terluar)  yang  menjadi target  rangkaian  kegiatan BUMN Untuk  daerah di 34  Provinsi.

Direktur  Utama Pegadaian  Kuswiyoto, mengatakan pengembangan  wilayah  terdepan Indonesia seperti Namlea perlu mendapat  perhatian khusus  karena  merupakan garda  depan  sebuah negara.

Untuk itu, Pegadaian  sebagai  agen pembangunan  merasa penting  untuk terus  melakukan pembangunan  Indonesia, khusus  di  daerah  tertinggal, terdepan dan  terluar  (3T).

"Upacara 17  Agustus  kali ini  sangat  istimewa, karena Pegadaian dapat  memperingati HUT NKRI sekaligus memberikan CSR di tempat bersejarah ini. Kenpa bersejarah ? karena Namlea yang  merupakan  ibu kota Pulau  Buru  pada  saat  penjajahan  oleh  Belanda. Dan  kini Indonesia  sudah merdeka, sehingga  pegadaian sebagai  perusahaan negara harus  ikut  membangun  dan menjadi agen perubahan  di  daerah  3T  ini,"  ujarnya.


Saat bertindak selaku  inspektur  upacara  di alun-alun Kota Namlea, Ia mengatakan Pulau  Buru dan  ibukotanya Namlea memiliki  nilai sejarah.

Lanjut Kuswiyoto, mengutip  pidato  kenegaraan  Presiden Joko  Widodo  dihadapan anggota Dewan Perwakilan Daerah, "Bahwa Indonesia  bukan hanya Jakarta, bukan  hanya Jawa."  Oleh sebab itu, pegadaian  hadir  di  berbagai  kota, dan saat  ini sudah  mencapai  4317  kantor  cabang  dan  jaringan di  seluruh  Indonesia.


“Pulau  Buru merupakan  salah  satu gugusan  pulau di Kepulauan  Maluku. Pulau  ini memiliki  luas 8.473,2  KM persegi dengan  panjang  garis  pantai  427,2  km. Dalam  catatan  sejarah, Pulau  Buru dulunya merupakan kamp konsentrasi dari Pemerintah  Kolonial  Hindia Belanda  dan  tempat pembuangan  tahanan  politik  di  era  Orde Baru,” terangnya.

Dia menjelaskan meski Kabupaten Buru berada di daerah 3T, tetapi kaya akan  sumber  daya alam seperti cengkih, emas, dan  mutiara.  Bahkan  Namlea terkenal  akan  dataran  rendah yang  dikelilingi pegunungan  dan  perbukitan, serta pantai  yang  indah. 

"Banyaknya kekayaan alam  yang  ada  di Provinsi Maluku  merupakan  sebuah cerminan  bahwa Bangsa Indonesia  sangatlah kaya. Maka  itu, kita sebagai  anak bangsa harus  menjaga betul-betul  dan  sebaik-baiknya kekayaan alam  kita,” jelasnya.

“Menjaga kekayaan alam merupakan salah satu bentuk cinta terhadap Tanah  Air  yang berlandaskan Pancasila,"  tambahnya.

Pada kesempatan  itu, Pegadaian  memberikan  dana  bantuan senilai Rp1.775.000.000  yang merupakan program  CSR  berupa 2.000  paket  sembako, 10  paket  renovasi rumah, sarana air  bersih di dua titik, elektrifikasi 50  Rumah  Tangga Sasaran  (RTS), 50  titik  M andi  Cuci Kakus  (MCK), 25  beasiswa, dan Taman  Bacaan bagi masyarakat  MJakart Pegadaian  dan  BUMN  lainnya ikut  membangun sumber daya manusia  dengan  program  Siswa Mengenal  Nusantara (SMN)  yang  merupakan kegiatan  pertukaran  pelajar  untuk meningkatkan wawasan  kebangsaan dan  cinta Tanah  Air  kepada  para siswa SMA/SMK Tahun ini. 

SMN  yang dilaksanakan oleh  PT  Pegadaian  (persero)  sebagai  PIC  dengan  PT  Pelni (persero)  sebagai Co  PIC, mengirim  20  pelajar  asal Maluku  untuk ke jakarta. (SBS/TL)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم