Namlea, SBS
Kepala Cabang
Rutan Namlea, Hamdani Bantam akhirnya mengakui ada tiga Nara pidana (napi) yang
keluar rutan pada Sabtu lalu dan sempat terlihat di rumah bawahannya, Soleman
Sia.
Saat dihubungi
wartawan lewat telepon selulernya, Rabu siang (4/9), Kepala Cabang Rutan
Namlea, kembali menjelaskan sebelum kejadian warga melihat napi di luar
tahanan, dirinya sedang bertugas di Ambon selama sepekan dan baru balik ke
Namlea pada hari Minggu lalu .
Dikatakan, selama
ia tidak berada di tempat, yang bertanggungjawab melaksanakan tugas kepala
yaitu Kasubsie pelayanan tahanan, Suparji Jaya.
Setelah masalah
napi di luar tahanan ini ramai digunjingkan, Bantan sudah melakukan konfrontir
dan diakuinya ada tiga napi yang keluar atas sepengetahuan Suparji Jaya.
Tiga Napi itu
satu pelaku penganiayaan Ibrahim Warnangan dan dua pelaku pencemaran lingkungan
tambang emas, Bobby dan Jen Wally.
Kata Bantam,
ketiga napi ini satu diantaranya bernama Ibrahim Warhangan sudah ikut
pembebasan bersyarat sejak hari Senin lalu (2/9).
Sedangkan Bobby
dan Jen Wally juga akan dibebaskan bersyarat tanggal 10 September nanti.
Sementara itu
Sipir penjara, Soleman Gai secara terpisah juga tidak menyangkal kalau pada
Sabtu lalu ada napi yang berada di rumahnya.
Namun ia
berdalih yang datang hanya tiga orang seperti nama-nama yang disebutkan di
atas.
Selebihnya kata
Soleman, adalah warga Ubung yang datang dengan truk dan mobil kecil terbuka.
Ia juga
menangkis pemberitaan yang menyebutkan napi sering datang ke rumahnya pada
malam hari.
Ditemani
istrinya, Soleman menjelaskan, napi yang sedang bekerja menurunkan pasir di
rumahnya itu dikeluarkan oleh Kasubdit Pelayanan Tahanan.
Soleman
menerangkan, kalau Suparji Jaya ini orang nomor dua di Cabang Rutan Namlea.
Katanya, Suparji
Jaya mengeluarkan para napi ini untuk bekerja di kantor Cabang Rutan Namlea
yang lama di dekat Polsek Namlea.
Usai dari sana,
baru mereka mampir ke rumahnya
menurunkan pasir satu truk.
Sebagaimana
diketahui, ada sejumlah oknum narapidana (napi) yang menghuni Rumah Tahanan
(Rutan) Namlea di Desa Jikumerasa, ditengarai kuat bebas keluar masuk. Bahkan
ada yang tidur di rumah mereka.
Cerita napi yang
sering keluar masuk di Cabang Rutan Namlea sudah lama digunjingkan masyarakat.
Bahkan ada
beberapa tetangga napi yang sempat menghubungi awak media seraya menanyakan
apakah tetangganya itu sudah bebas, karena tidak lagi menghuni sel napi
melainkan enak-enakan tidur di rumah.
Khabar terbaru,
ada satu oknum sipir bernama Soleman Sia, kini menjadi sorotan tetangga
rumahnya, karena sering membawa sejumlah napi di siang maupun malam hari.
Seperti yang
terjadi terakhir Sabtu siang lalu (31/8), bertempat di rumahnya yang letaknya
tidak jauh dari Kampus Iqra Buru, Soleman Sia sedang bersama sejumlah napi yang
datang mengendarai satu mobil truk dan satu kendaraan terbuka.
Para napi ini
kepergok sedang menurunkan pasir dari kendaraan truk."Pemandangan seperti
ini, napi di rumah Soleman Sia bukan hal yang baru. Bahkan di beberapa
kesempatan lalu, ia juga membawa napi termasuk mantan kepala SMK 7 bekerja di
rumahnya," ungkap sumber seorang warga yang tinggal di kompleks ini.
Sementara itu,
Kepala Cabang Rutan Namlea,Hamdani Bantam, yang dikonfirmasi wartawan,
menegaskan tindakan Soleman Sia yang membawa napi membantu bekerja di rumahnya
tidak sepengetahuan dirinya.
Mengomentari
bukti video yang dikirim kepadanya saat sejumlah napi ada di pekarangan rumah
Soleman Sia, ia berjanji akan mengusut hal ini.
Akui Bantam, saat napi-napi ini dibawa keluar dan membantu di rumah
bawahannya di hari Sabtu lalu, ia saat itu sedang berada di Ambon. (KT/10)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!