Close
Close

Pemkot Beri Pemahaman Soal Gempa Ke Siswa Siswi se-Kota Ambon

Ambon, SBS 
Guna memberi pemahaman kepada siswa siswi pada SD, SMP dan SMA di Kota Ambon, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah melakukan sosialisasi tentang tanggap bencana jika gempa terjadi.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan sosialisasi tanggap bencana dilakukan agar peserta didik mendapat informasi yang objektif serta tanggap menghadapi bencana.

“Jadi sosialisasi ini anak dibekali informasi yang objektif dan secara perlahan anak dapat memahami tentang gempa, dan sekolah secara formal akan memberikan penguatan,” katanya Louhenapessy, Rabu (30/10) saat menyampaikan sosialisasi di Sekolah Lentera Ambon.
Walikota mengatakan sosialisasi tanggap bencana dilakukan pejabat Pemkot Ambon di seluruh sekolah, mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA di kota itu. Dan materi sosialisasi terkait dengan ketentuan 20-20-20 itu, untuk mengingatkan anak-anak dalam mengantisipasi ancaman bahaya gempa bumi dan tsunami.

Dijelaskan, jika terjadi gempa yang berlangsung selama 20 detik, gempa tersebut akan memicu tsunami. Untuk mengatasi terjangan tsunami, masyarakat memiliki waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi ke ketinggian 20 meter.

“Setelah 20 detik, baik murid maupun guru, memiliki waktu maksimal 20 menit untuk melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi. Paling tidak 20 meter lebih tinggi dari tempat semula,” terangnya.

Dirinya mengatakan bahwa terkait dengan masalah gempa, pemkot juga akan melakukan edukasi kegempaan kepada seluruh keluarga. Edukasi itu untuk memberikan pemahaman kepada setiap keluarga terkait dengan kesiap kesiagaan menghadapi bencana alam.

“Mitigasi mandiri yang dilakukan setiap keluarga ketika terjadi gempa, karena itu seluruh perwakilan keluarga wajib mengikuti edukasi kegempaan,” ujarnya.

Sementara untuk kondisi psikologis sosial masyarakat yang masih bimbang terhadap gempa susulan yang masih terjadi, pihaknya menyatakan tugas utama pemerintah menjawab hal itu dan memberikan perhatian kepada masyarakat dengan cara edukasi.

“Hal itu perlu, supaya masyarakat juga bisa melihat dan merasakan apa yang dibuat karena pemerintah senantiasa memberikan perhatian kepada masyarakat,” papar Louhenapessy.

Disamping pemaparan tentang masalah gempa, materi yang dibawakan juga terkait dengan pentingnya lingkungan hidup bagi masa depan anak-anak, semangat nasionalisme dan kebangsaan di tengah-tengah adanya gerakan radikalisme dan separatisme, serta upaya mengantisipasi dampak kemajuan teknologi bagi anak-anak khususnya di kota Ambon. (SBS/Rls/KT)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم