Close
Close

Terjadi Antrian Panjang Saat Pembelian Solar Di SPBU Waepo


Namlea, SBS 
Terjadi antrian solar yang cukup panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kecamatan Waeapo, Kamis 16 Januari 2020. Informasi yang diperoleh wartawan, terjadinya antrian panjang ini disebabkan karena sulitnya mendapatkan stok Solar di kecamatan tersebut.

Pantauan media ini dilokasi SPBU, sulitnya pasokan solar membuat resah para petani. Mereka harus mengantri dari pagi hingga siang dengan membawa jerigen. Itu pun terbatas, sekali antri hanya bisa mendapatkan 20 liter.

Sebelum antri para petani harus membeli kupon di ketua GAPOKTAN seharga Rp 10.000 untuk dua kali antri.

Diketahui, untuk petani yang memiliki 1 hektar sawah hanya mendapat jatah 30 liter, otomatis satu kupon hanya untuk 1 hektar sawa, dan untuk membeli selebihnya petani harus kembali antri dan sudah harus membeli kupon LG dari ketua GAPOKTAN, sebab jika para petani tidak mengantongi kupon, pihak SPBU tidak akan melayani mereka.


“Kami ini datang antri mulai dari jam 9 pagi sampai jam 11 siang. Bahkan sampai jam 2 dan jam 3, terkadang kalau datangnya belakangan ya tidak dapat, pulang dengan tangan kosong,” kata Waginem, salah satu masyarakat asal Desa Waekasar yang ikut serta mengantri sejak pagi.

“Saat ini hampir tiba waktunya untuk menggarap sawa tapi solar juga semakin hari semakin susah,obat-obatan semakin naik, tetapi waktunya panen harga beras murah,” keluhnya.

Dirinya mewakili para petani berharap, pemerintah kabupaten Buru dapat memperhatiak nasib para petani khususnya di dataran Waepo yang saat ini mulai kesusahan memperoleh bahan bakar jenis Solar.

“Kami para petani berharap pemerintah memperhatikan nasib kami, khususnya petani di dataran Waeapo, dan  memangkas masuknya beras bermerek tawon atau sejenisnya ke pulau buru, agar supaya masyarakat Kabupaten Buru bisa menikmati hasil pertanian sendiri,” tuturnya. (SBS/Yun)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم