Close
Close

Manheta Nurlatu Bacok Dua Warga Desa Waeflan

Namlea, SBS 
Nasib naas menimpa Dua petani di Desa Waeflan, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Suripto (45) dan Diding Hadi (40), karena dibacok oleh Manheta Nurlatu alias Sakolit (30) pada Minggu pagi (7/6/2020), sekitar pukul 08.00 WIT.

Pelaku pembacokan yang biasa dipanggil Sakolit ini diketahui merupakan warga asal Dusun Waiula, Desa Waemasing, Kecamatan Waesama,  Kabupaten Buru Selatan.

Korban dan saksi Rifai bersama warga setempat menuturkan, ciri-ciri pelaku rambut ikal berwarna hitam panjang sebatas telinga, kulitnya sawo matang, tinggi badan kurang lebih 165 CM dengan berat badan  kurang lebih 55 kg. Saat kejadian, pelaku menggunakan  kaos warna biru lengan pendek dan  celana pendek serta membawa sebilah parang.

Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Zulkifli Asri yang dihubungi terkait hal ini membenarkan kejadian tersebut.

“Personil kepolisian sedang dikerahkan untuk menemukan dan menangkap pelaku,”jelas Ipda Zulkifli Asri.

Menurut Ipda Zulkifli, aparat kepolisian dibantu TNI AD juga sudah disiagakan di tempat kejadian perkara (TKP) Desa Waeflan dan sekitarnya guna mengantisipasi.

Sedangkan informasi yang berhasil dihimpun dari korban Suripto menerangkan, saat itu ia sedang memperbaiki bagian depan pagar rumahnya. Tiba-tiba Sakolit muncul dari lahan kosong di sebelah rumahnya.

Setelah mendekat, Sakolit langsung menebas parangnya dan spontan ditangkis Suripto dengan tangan kanan, sehingga lengannya terluka sepanjang 5 cm dan dalam 1 cm dan lebar 1/2 cm.

Setelah menebas Suripto, Sakolit lalu melarikan diri menuju ke rumah saksi Rifai yang saat itu sedang mengikat tali jemuran di samping rumahnya. Saksi tidak tahu kalau Sakolit baru saja membacok Suripto.

Ketika bertemu Rifai, pelaku berbasa-basi dengan mengatakan,”Ika tali nilon ka mas?,” dan dijawab Rifai,”Iya, untuk jemuran.”

Pelaku terus mendekat dan berusaha membacok korban. Namun Saksi menghin dari bacokan sambil berteriak dan lari ke dalam rumah untuk mengambil parang. Setelah parang di tangannya, saksi Rifai kembali keluar rumah.Tapi pelaku sudah kabur.

Saksi sempat mendengar teriakan minta tolong dari istri korban Diding Hadi. Kemudian saksi berlari ke arah rumah Diding Hadi dan mendapatkan tetangganya ini terduduk di depan tv sudah menderita luka bacokan.

Saksi Rifai langsung menolong Diding Hadi dengan berusaha menghentikan pendarahan dari luka temannya itu.

Karena banyak warga mendengar teriakan minta tolong dari istri Diding Hadi, mereka berdatangan ke rumah dan ada yang mencoba mengejar pelaku. Namun pelaku sudah duluan kabur masuk hutan di belakang desa setempat.

Dari keterangan Diding dan istrinya, kalau pelaku tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan langsung membacok dari belakang leher Diding dan langsung kabur. Korban saat itu sedang menonton tv dan istrinya yang mengetahui kejadian itu langsung berteriak minta tolong.

Sekedar diketahui, Pelaku pembacokan Manheta Nurlatu alias Sakolit adalah kakak kandung dari Nela Nurlatu, pelaku pembunuhan sadis terhadap tiga orang yang pernah terjadi di Desa Waelikut, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan tahun 2019 lalu.

Adiknya Nela Nurlatu kini telah divonis bersalah dengan pidana kurungan badan seumur hidup oleh majelis hakim PN Namlea. Sebelumnya JPU menuntut hukuman mati baginya, karena perbuatannya tergolong sadis.

Informasi terkahir yang diperoleh, Pelaku sudah berhasil dilumpuhkan oleh Personil Polsek Waeapo, Polres Pulau Buru pada  pukul 22.00 WIT, Minggu malam (07/6/2020). Pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, setelah mencoba melawan polisi.

Kapolsek Waeapo, Ipda Zainal kepada wartawan menjelaskan, Sikolit berhasil disergap petugas dari Polsek Waeapo di tengah jalan di Desa Metar, Kecamatan Lokongguba pada pukul 22.00 WIT malam ini.

Saat mau ditangkap petugas dari Polsek Waeapu, pimpinan Ipda Zainal, pelaku melakukan perlawanan dengan senjata tajam.

“Ia menari bulan dengan parang (cakalele),”ungkap satu sumber yang ada di TKP Desa Metar.

Ipda Zainal menjelaskan kalau anak buahnya beberapa kali memperingati pelaku untuk segera menyerahkan diri. Tapi pelaku tetap melawan. Petugas sempat beri tembakan peringatan ke udara, tapi pelaku tidak menghiraukan dan mencoba melawan. Akhirnya pelaku dilumpuhkan dengan timah panas yang bersarang di kakinya.

Setelah dilumpuhkan dan diringkus, pelaku  dibawa ke Puskesmas rawat inap Waekasar pada pukul 23.00 WIT untuk mendapat pertongan medis. Usai dirawat, ada rencana kalau pelaku akan langsung dibawa ke Mapolres Pulau Buru untuk diperiksa dan dimintai keterangan.

Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Zulkifli Asri yang dihubungi turut membenarkan peristiwa penangkapan itu.

“Ini prestasi dari  Kapolsek Waeapo pak Ipda Zainal dan teman-teman kepolisian di Polsek Waeapo. Hanya selang 14 jam setelah kejadian pembacokan, pelakunya telah dapat ditangkap,”puji Ipda Zulkifli Asri. (SBS/11)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

Previous Post Next Post