Namrole, SBS
Derasnya hujan yang melanda Desa Waefusi, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Kamis (16/07) subuh hingga siang hari mengakibatkan 123 rumah warga setempat terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Bukan hanya ratusan rumah warga, tetapi gedung SD, TPQ dan Pustu di Desa tersebut pun ikut terendam.
"Iya, banjir terjadi di Desa Waefusi sejak pukul 06.00 WIT dan barusan surut sore ini," kata Kepala Desa Waefusi, Akli Solissa kepada wartawan melalui telepon selulernya, Kamis (16/07/2020).
Akli katakn, banjir tersebut terjadi akibat meluapnya kali Waetina yang berada tak jauh dari Desa Waefusi.
"Banjir setinggi pinggang ini terjadi karena meluapnya kali Waetina," ucap Akli.
Akibat banjir tersebut, lanjutnya, akses masuk keluar Desa Waefusi agak terganggu.
"Akses masuk keluar Desa Waefusi sempat terganggu karena derasnya luapan air sungai Waetina di jalan masuk Desa Waefusi," ungkap Akli.
Mamun, Akli mengaku akibat banjir ini, ada sejumlah warga yang turut mengungsi ke kerabat mereka di desa tetangga.
"Mungkin ada yang ke Lektama, saya baru bangun," kata Akli yang menurut informasi dalam kondisi kurang sehat.
Bahkan, ia mengaku tidak tahu persis ada Bantuan yang telah didatangkan oleh Dinas Sosial ke Desanya.
"Saya kurang tahu karena saya baru bangun," ucap Akli dengan suara lemas
Risman Wahab Solissa, warga Waefusi yang juga anak Akli yamg dihubungi terpisah melalui telepon selulernya membenarkan terjadinya banjir di Desanya.
"Iya banjir terjadi sekitar pukul 08.00 WIT setinggi di bawa pusar setelah sebelumnya air sudah tergenang sejak pukul 06.00 WIT," kata Risman.
Ia mengaku hingga pukul 15.00 WIT, genangan air telah surut dan hanya sebatas tumit.
"Baru surut saja tadi sekitar pukul 15.00 WIT, sekarang cuma setinggi tumit saja," ucapnya.
Risman pun mengaku sekitar pukul 13.00 WIT, pihak Pemda Bursel melalui Dinas Sosial Kabupaten Bursel sudah datang membawa bantuan makanan dan minuman.
"Tadi dari Pemda melalui Dinas Sosial bawa bantuan nasi bungkus 9 tas kresek merah besar dan Aqua 4 karton," urainya.
Ia mengaku saat ini akses masuk keluar Desa Waefusi sudah bisa dilakukan karena air sudah surut.
"Sudah bisa lewat untuk masuk atau keluar Waefusi karena air di jalan masuk sudah surut dan hanya tinggal setinggi lutut di jalan masuk," tuturnya.
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bursel Victor Lesnussa yang dikonfirmasi melalui pesan singkat maupun WhatsApp tidak membalas. Dihubungi melalui telepon seluler, ia tak merespon.
Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulisa yang dihubungi melalui pesan singkat mengaku telah membentuk tim penanggulangan bencana Waefusi.
"Iya sudah di bentuk tim tugas penanggulangan bencana banjir Waefusi. Untuk penanganan banjir mau tidak mau kalau banjir lagi masyarakat harus bersedia di evakuasi ke tempat yang sudah disiapkan baru disalurkan bantuan sosial lainnya," kata Tagop.
Tagop mengaku banjir yang terjadi karena curah hujan tahun ini cukup tinggi seperti Tahun 2010 lalu.
"Karena hujan di Bursel ini seng bisa di prediksi dan musim timur curah hujan sangat tinggi tahun ini 2020 sama dengan tahun 2010 dan saat itu banjir di Waefusi kemudian di bangun tanggul dan pelurusan sungai tahun 2011 untuk antisipasi banjir," ucapnya.
Menurut Tagop, jika terjadi banjir lagi dan membahayakan warga setempat, maka langkah evakuasi warga akan dilakukan.
"Tidak ada jalan lain selain di evakuasi karena tanggul yang jebol di musim begini tidak mungkin di lakukan perbaikan," pungkasnya. (SBS/01)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!