Namrole, SBS
Hilangnya kabar terkait peesoqlan Kepala desa (Kades) Lena yang dituntut oleh masyarakatnya beberapa waktu lalu karena diduga tidak transparan dalam pembagian BLT serta penggunaan ADD dan DD Tahun 2017 sampai tahun 2020 kini tak jelas.
Pasalnya, desakan masyarakat Desa Lena agar DPRD mengeluarkan rekomendasi kepada pihak kejaksaan dan kepolisian untuk memeriksa Kades Lena, Aly Letetuni sampai saat ini tidak direspon oleh pihak DPRD.
Hal ini mendapat tanggapan dari Dani salah satu pemuda Desa Lena yang mempertanyakan fungsi DPRD Bursel karena tidak peka terhadap aspirasi dan masalah yang terjadi di masyarakat.
"Kami mempertanyakan sikap dan eksistensi DPRD Bursel terkait apirasi kami Desa Lena, sebab apa yang sudah kami sampaikan tidak ada respons sama sekali padahal banyak anggota DPRD telah telah turun ke desa Lena," ungkap Dani, salah satu pemuda desa Lena, Kamis (16/7/2020) melalui pesan Whatsappnya.
Dani katakan, DPRD telah mengutus beberapa anggotanya untuk melakukan audiens dengan masyarakat di aula Desa Lena pada tanggal 30 Juni 2020 kemarin, namun sampai saat ini hasil akhirnya dari pertemuan tersebut tidak ada.
"Beberapa anggota DPRD telah bertatap muka dengan masyarakat Lena di aula desa Lena pada tanggal 30 Juni 2020 kemarin, namun sampai saat ini kami masyarakat dibuat bingung karena tidak ada informasi lanjutannya seperti apa," ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas IAIN Ternate ini menuturkan, aksi cepat DPRD dengan turun langsung ke desa Lena dalam rangka menyelidiki Kades Lena soal pembagian BLT serta dugaan penyalahgunaan ADD dan DD patut diapresisi, namun itu juga harus dibarengi dengan hasil akhirnya seperti apa.
"DPRD sudah mendengar langsung jeritan masyarakat Lena soal BLT dan Dugaan penyalahgunaan ADD serta DD dan langkah ini patut diapresiasi dari DPRD tapi sampai saat ini masyarakat Desa Lena dibuat bingung karena hasil akhirnya tidak ada," paparnya.
Bahkan, lanjutnya, DPRD kabarnya akan melakukan paripurna untuk membahas masalah ini dan akan mengeluarkan rekomendasi kepada polisi dan Kejati untuk menyelidiki masalah tersebut, akan tetapi sampai saat ini belum ada informasi apakah rapat paripurna itu sudah digelar atau belum dan hasilnya seperti apa.
"Jangan-jangan ini cuma janji manis yang dikeluarkan untuk menghipnotis masyarakat desa Lena dengan bahasa tersebut," paparnya.
Ia meminta agar DPRD harus lebih bijak dalam melihat permasalahan tersebut, sebab masalah itu telah membuat masyarakat desa Lena resah, dan DPRD mempunyai tugas untuk merespons jeritan masyarakat bukan sebaliknya membuat masyarakat bingung dan menanti dalam kepastian yang tak pasti.
"DPRD harus bijak dan serius untuk mengurus kepentingan rakyat. Apalagi masalah ini sudah meresahkan masyarakat Desa Lena. Jangan melihat jeritan ini hanya sebagai sebuah iklan yang sebentar muncul dan hilang begitu saja," tegasnya.
"Kami butuh kepastian dari DPRD terkhususnya DPRD dapil Waesama Ambalau, jangan datang waktu momen saja tetapi saat ada masalah lepas tangan dan tak diurus," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bursel, Muhajir Bahta yang dikonfirmasi terkait hal ini tidak membalas pesan yang dikirim kepadanya.
Sementara, informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya di DPRD, bahwa hingga saat ini belum ada tindak lanjut soal permasalah Kades Lena. Bahkan paripurna untuk membahas jeritan masyarakat Desa Lena guna mengeluarkan rekomendasi kepihak berwajib juga belum dilakukan.
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!