Namrole, SBS
Lahan dengan lebar kurang lebih 50 meter dan panjang sekitar 350 meter ini disulap Banda menjadi lahan holtikultura dan sayur-sayuran yang hingga kini sudah menghasilkan jutaan rupiah dari hasil panen lahan tersebut.
Dibantu dua rekan kerjanya, Achim dan Basri Bugis, Banda mampu menunjukan bahwa di masa pandemi Covid-19 saat ini, menjadi petani holtikultura dan sayur-sayuran akan lebih bermanfaat, apalagi bagi masyarakat yang memiliki lahan luas.
Disamping tugas kesehariannya sebagai seorang pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bursel, untuk mengisi waktu luangnya, Banda mulai menggarap lahannya yang terletak di Kilometer 3, sekitar dusun Fatsinan, Desa Kamlanglale menjadi lahan yang mampu menginspirasi semua orang untuk berkebun di masa Pandemi Covid-19.
Saat ditemui di lahan milikinya, Banda tak segan-segan membocorkan teknik-teknik mengubah lahan milikinya untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Dari cara menanam, panen, hingga hasilnya panennya bisa bersaing di pasar Kai Wait kabupaten Bursel.Bahkan karena saking segar hasil tanamannya, para pembeli bahkan relah datang di kebunnya untuk membeli secara langsung hasil buah tangannya.
“Lahan di Bursel ini cukup banyak tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Bersama beberapa teman kita mencoba untuk mengubah lahan tidur menjadi lahan yang menghasilkan tanaman-tanaman yang bermanfaat bagi kita,” ucap Banda kepada wartawan, kemarin.
“Masyarakat yang memiliki lahan besar dan luas harus mampu mengolahnya menjadi lahan penghasil uang apalagi dimasa Pandemi saat ini,” tambahnya.
Kata Banda, dimasa pandemi Covid19 ini semua masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga masing-masing, sehingga mau tidak mau semua jalan harus ditempuh agar kebutuhan ekonomi selalu tercukupi dan salah satunya itu berkebun.
“Dimasa pandemi Covid-19 ini kan kita diperhadapkan dengan kondisi ekonomi yang buruk, sangat - sangat berdampak kepada kondisi ekonomi kita, nah dengan cara seperti ini menjadi motivasi juga bagi orang lain bahwa sesungguhnya kita di Bursel dengan curah hujan yang cukup tinggi bisa untuk menanam apa saja,” ucapnya.
Dia katakan, lahannya saat ini sudah ditanam berbagai macam sayur dan tanaman bumbu dapur yang telah menjadi kebutuhan primer masyarakat dan sangat laku di pasaran.
“Disini kita tanam ada cabe besar dan kecil, tomat, kangkung cabut, aneka bawang, Kol, jagung, ketimun, bayam, kacang buncis, papaya dan masih banyak lagi,” rincinya.
Saat ini, menurut Banda, hasil kebunnya sudah menghasilkan jutaan rupiah dan sudah menjadi salah satu supplier bagi pasar di Bursel.“Kita sudah panen banyak kali, satu beden kangkung cabut bisa menghasilkan ratusan rupiah sekali panen. Tomat juga sudah dipanen berulang kali. Kita suplai ke pasar Kai Wait tapi ada juga yang langsung datang beli disini. Jadi ini juga bisa menjadi motivasi bagi masyarakat lain supaya mau mengolah lahan miliknya menjadi lahan yang berguna, lahan yang mampu menghasilkan uang di masa pandemi Covid-19 saat ini,” tandasnya. (SBS/02)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!