Namlea, SBS
Aduan ke polisi itu disampaikan Taib Warhangan mewakili kliennya PLT Kadistan Buru, Ny Nuraini Warhangan dengan mendatangi SPKT Polres Pulau Buru, Senin (28/06/2021).
"Kami datang ke SPKT ini untuk mengadu. Kami diberi kuasa oleh PLT Kadistan Buru, ibu Nuraini Warhangan. Beliau merasa dicemarkan nama baiknya," tandas Taib.
Terang Taib, sebagai seorang perempuan, kliennya merasa nama baiknya dicemarkan dengan tuduhan beliau telah menarik beberapa alat mesin pertanian (alsintan) dari petani di Waeapo.
Padahal, faktanya tidak ada penarikan mesin dari petani seperti disuarakan koordinator demo Nasrun Buton pada Kamis lalu.
Taib mengingatkan, bahwa memang setiap warga negara diberi wewenang untuk menyampaikan pendapat. Tapi ada batasan - batasan di dalam menyampaikan pendapat itu.
"Boleh menyampaikan pendapat jika ada bukti bahwa ibu Kadis ada menarik beberapa mesin panen," imbuh Taib.
Taib perlu klarifikasi sekaligus mewakili kliennya mengadu ke polisi, sebab tuduhan-tuduhan yang tidak benar ini berdampak kepada Kadistan Buru dan keluarganya.
Sebagaiman pernah diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Iqra Buru (Fekon Uniqbu) mendesak agar Adik Kandung Bupati Buru yang menjabat PLT Kadis Pertanian, Nuraini Warhangan dicopot dari jabatannya, menyusul ditariknya sejumlah Alsintan dari petani di dataran Waeapo.
Desakan mencopot Nuraini Warhangan dari jabatan itu disampaikan BEM Fekon Uniqbu saat melakukan aksi unjukrasa di Gedung DPRD Kabupaten Buru, Kamis (24/06/2021).
Dalam aksi tersebut, pengunjukrasa berorasi secara bergantian untuk menyampaikan aspirasi.
Koordinator aksi Nasrun Buton, dalam orasinya mengatakan, tujuan dari aksi untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pertanian, terkait penarikan mesin operasional pangan, mesin panen atau Alat Mesin Pertanian (Alsinta).
"Kami minta kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buru dipanggil. Kalau bisa dicopot dari jabatannya, karena kinerjanya dinilai kurang bagus, terkait dengan penarikan beberapa buah mesin panen dari petani yang ada di dataran Waeapo. Penarikannya secara sepihak," dalih Nasrun Buton.
Nasrun menuding, kebijakan dari PLT Kadistan itu dinilai tidak berpihak terhadap rakyat, lebih khusus lagi petani di dataran Waepao.
Namun tuduhan Nasrun Buton itu kini berbuah petaka dengan diadukan dirinya ke polisi, sebab apa yang dituduhnya jauh kebenaran.
"Kami minta polisi untuk menyelidiki hal ini. Bila nanti ada terbukti dugaan perbuatan pidana pencemaran nama baik, agar dapat diproses hukum," pinta Taib.
Sementara itu sejumlah mahasiswa Uniqbu dan petani yang menamakan dirinya Aliansi Petani dan Mahasiswa Anti Hoax (Api-Maho), Senin siang turun ke jalan menentang demo Nasrun Buton dkk pada Kamis lalu.
Mereka membawa sejumlah poster tulisan dalam kertas karton Manila putih, yang menyerang balik Nasrun Buton dkk karena telah menyampaikan Khabar hoax lewat demo.
Karena itu, polisi didesak tangkap Nasrun Buton. Mereka menduga ada pejabat berdasi di balik aksi Khabar hoax Nasrun Buton untuk mendiskreditkan PLT Kadistan Buru.
Sukardi Makian, Abdul Hamid Umsaugi, dan Nakir Ambon yang bertindak sebagai korlap dan penanggungjawab demo, menyerang balik Nasrun Buton dkk.
Dikatakan, pernyataan Nasrun Buton saat demo Kamis lalu dan termuat dalam beberapa media, konon telah merugikan orang lain, karena apa yang disampaikan tidak benar.
Berdemo sambil membawa sejumlah poster, kelompok demo tandingan ini, menuduh Nasrun Buton dkk telah menyampaikan informasi bohong dimuka umum.
Olenya itu Aliansi Petani dan Mahasiswa Anti Hoax (API-MAHO), menyatakan sikap sebagai berikut:
Pertama, Mendesak kepada Kapolres Pulau Buru untuk menangkap saudara Nasrun Buton dan kawan-kawan, untuk di proses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kedua, Mendesak kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Buru, memangil Plt, Kadis Pertanian Kabupaten Buru, untuk di mintai keterangan yang jelas.
"Apabila tuntutan kami tidak di indahkan, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran dan masa yang banyak," gertak pendemo. (10)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!