Close
Close

SD 4 Namrole Dipalang, Pintu dan Temmbok Dirusaki Ahli Waris

Namrole, SBS 
Akibat lahannya yang saat ini telah dibangun SD Negeri 4 Namrole belum dibayarkan oleh Pemda Bursel, ahli waris lahan, Arwah Waris kembali memalang bangunan sekolah tersebut, Sabtu (28/8/21).


Jika sebelumnya hanya dilakukan palang dan memblokade pintu sekolah dengan kayu, tapi kali ini keluarga Arwah Waris merusaki pintu dan tembok sekolah.


Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan dilokasi, salah satu pintu kelas yang masih terkunci di pukul oleh anak Ahli Waris hingga remuk.


Setelah merusaki pintu dan masuk ke dalam kelas, mereka kemudian mengeluarkan semua kursi dan meja belajar yang ada dalam ruangan tersebut.


Tak hanya itu, dinding kelas tersebut juga di coret dengan tulisan, "DILARANG BERAKTIFITAS", TTD AHLI WARIS.


Menurut penuturan sejumlah pekerja yang sedang mengerjakan proyek lanjutan di sekolah itu, keluarga ahli waris yang datang sekitar 4 orang. Mereka datang sekitar pukul 16.30 WIT. 


"Mereka datang dengan emosi sambil marah-marah dan meminta supaya para pekerja segera menghentikan proses pekerjaan karena pihaknya belum menerima sepeser pun dari Pemda Bursel," ucap sejumlah pekerja bangunan yang menyaksikan aksi tersebut.


Saking emosinya, salah satu keluarga sempat ingin menghancurkan pintu kelas lainnya yang masih terkunci, namun berhasil dinasehati oleh para pekerja bahwa itu adalah fasilitas milik negara.

"Tadi ada satu yang pukul pintu pakai martil yang mereka bawa. Setelah itu mereka keluarkan kursi sambil marah - marah dan minta supaya kami jangan kerja dan lakukan aktifitas apapun di atas lahan itu," ucap salah satu pekerja yang biasa di panggil Mas.


"Mereka ingin rusaki pintu yang lain tapi kami nasehati. Kami ini kan hanya pekerja, tidak tahu soal bayar lahan dan urusan lain, kami hanya tau kerja saja, diluar itu kami tidak tahu," sambungnya.


Aksi pemblokiran gedung SD Negeri 4 Namrole yang berada di Kilometer 2 Desa Labuang, Kecamatan Namrole ini bukan untuk yang pertama kali, namun ini sudah terjadi ke sekian kalinya.


Tetapi pemalangan kali ini sangat sadis, karena pintu sekolah dipukul dengan martil, kursi dan meja belajar dikeluarkan bahkan tembok ikut dicoret oleh pemilik lahan.


Aksi ini mendapat perhatian dari sejumlah masyarakat yang berlalu lalang di jalan depan sekolah tersebut.


Setelah ahli waris ini selesai melakukan aksinya dan meninggalkan lokasi, Kepala SD Negeri 4 Labuang, Kima Loilatu terlihat datang ke lokasi dan melakukan dokumentasi untuk di laporkan ke Kadis Pendidikan Bursel, Edison Biloro.


Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan, Edison Biloro yang dihubungi mengatakan hal itu terkait belum adanya pembayaran lahan kepada ahli waris.


Namun Biloro mengaku bahwa untuk anggaran pembayaran lahan tersebut ada di Pemda Bursel melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan.


"Itu soal pembayaran lahan dan anggarannya tidak ada di Dinas Pendidikan tapi di Dinas Perumahan. Sudah disepakati untuk bayar tapi tidak tahu kenapa Dinas Perumahan belum bayar," ucap Biloro via Handphone.


"Nanti hari Senin kami akan turun ke lokasi untuk lihat itu sekolah," tandasnya.


Sementara Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bursel, Dominggus Lesnussa saat dihubungi sedang mengikuti ibadah dan belum bisa memberikan keterangan. (SBS/02)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم