Namrole, SBS
Kegiatan ini menghadirkan 3 pemateri diantaranya Ketua DPRD Bursel, Muhajir Bahta, Ketua Bawaslu Bursel, Umar Alkatiri, dan Bagian Kesbangpol Setda Bursel yang diwakili oleh, Harry Lomaloang.
Hadir dalam kegiatan itu, Kapolres Pulau Buru yang diwakili oleh Kanit Reskrim Polsek Namrole, Aiptu Jemy Ririhena, Pimpinan Partai Politik, OKP/Ormas, PWI Kabupaten Bursel, Ketua Osis SMA dan SMK Negeri Namrole serta tamu undangan lainnya.
Ketua KPU Bursel, Syarif Mahulauw dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan merupakan bagian dari respon terhadap partisipasi pemilih pada Pilkada tahun 2020 yang tidak mencapai angka 70 persen.
Namun untuk Bursel, kata Mahulauw, angka partisipasi sudah melebihi target, bahkan di Maluku, Bursel merupakan daerah yang partisipasinya tertinggi kedua setelah Kabupaten Maluku Barat Daya.
"Sesuai surat KPU Nomor 847 ada beberapa item yang menjadi sorotan karena partisipasi masih dibawah 70 persen. Selain itu dalam surat tersebut ditekankan terkait daerah yang rawan konflik. Untuk Bursel dalam surat itu masuk dalam kategori lainnya. Yakni partisipasi pemilih lebih dari 70 persen yakni 83 persen dan merupakan angka tertinggi dalam sejarah pemilihan di Bursel," ucapnya.
Keberhasilan peningkatan angka partisipasi pemilih ini menurut Mahulauw bukanlah kerja sama KPU semata, namun ini semua terjadi atas kerja sama yang baik dari semua elemen.
"Pemilihan sebelumnya, angka partisipasi dibawah 70 persen. Kali ini angka partisipasi di Bursel tertinggi setelah Maluku Barat Daya yang partisipasinya 86%. Semua capaian ini atas kerjasama semua stake holder pada Pileg 2019 dan Pilkada tahun 2020 kemarin," tambahnya.
Ia menjelaskan, partisipasi tertinggi terjadi di Kecamatan Kepala Madan dan terendah di terjadi di Kecamatan Leksula.
"Mari kita terus bersinergi supaya partisipasi pemilih di tahun 2024 semakin tinggi lagi," ujarnya
Disamping itu, Mahulauw juga menyinggung bahwa untuk Pileg Tahun 2019 dan Pemilukada di tahun 2020 di Bursel tidak ada gugatan di Makamah Konstitusi. Padahal semua persiapan untuk menghadapi gugatan sudah dipersiapkan pihaknya.
Namun dirinya mengaku pada Pemilukada tahun 2024 ini, diprediksi akan ada banyak gugatan yang disampaikan ke Makamah Konstitusi sebab saat ini pemilih di Bursel sudah cerdas."Pemilihan tahun 2024 dalam prediksi kami cukup tinggi. Kami tidak lengah dan tetap siap untuk bersiaga kemungkinan ada terjadinya gugatan dan kami siap untuk itu," paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, proses tahapan Pilkada serentak akan dimulai sekitar bulan April 2022. Namun semua itu masih menunggu regulasi undang - undang.
"Kami tetap ikhtiar dan siap menyambut proses itu berjalan. Terima kasih kepada setiap pihak yang sudah mensukseskan Pileg dan Pemilukada tahun kemarin," tandasnya.
Ketua DPRD Bursel, dalam materinya mengapresiasi KPU Bursel yang sudah berusaha maksimal sehingga angka partisipasi pemilih naik melebihi target.
"Sebagai ketua DPRD dan ketua partai politik, saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kinerja KPU dan semua stakeholder sehingga partisipasi pemilih pada Pilkada kemarin bisa mencapai 83 persen," ujarnya.
Lanjutnya, pemilih itu terdiri dari kontestasi dan partisipasi, keduanya harus responsif sebab terkadang yang merusak demokrasi itu adalah sistem.
"Sehingga kita dituntut untuk banyak kritisi dan bukan sekedar partisipasi saja tapi kritis untuk mendapatkan kualitas Pileg dan Pemilukada yang lebih baik," terangnya.
"Demokrasi hanya alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan untuk mencapai tujuan itu pemilih baik itu kontestasi maupun partisipasi selalu sejalan, searah dan tetap tunduk pada regulasi-regulasi perundangan-undangan yang berlaku supaya hasil dari demokrasi di daerah ini semakin baik," tandasnya.
Perwakilan Badan Kesbangpol Bursel, Hari Lomaloang mengutip tentang pendidikan politik dimana menurutnya, kesuksesan penyelengaraan pesta demokrasi adalah tanggung jawab bersama.
"Tanggung jawab mensukseskan Pileg, Pemilu dan Pemilukada merupakan tanggung jawab semua elemen," ujar Lomaloang.
Agar proses Pileg dan Pemilukada dapt berlangsung dengan baik, harus mengutamakan pendidikan politik yang sesuai dengan regulasi undang- undang.
"Dalam setiap Pemilu, pendidikan politik harus digunakan agar demokrasi semakin baik, bukan doktrin - mendoktrin masyarakat untuk mengikuti kemauan dan kepentingan sekelompok orang. Karena jika demokrasi sudah tidak sehat pasti akan melahirkan hasil yang tidak sehat juga," tandasnya.
Ketua Bawaslu, Umar Alkatiri dalam materinya banyak merincikan terkait temuan - temuan yang terjadi selama dan setelah hasil Pilkada itu selesai. Ia juga mengungkit tentang tujuan pendidikan pemilih dan peningkatan literasi politik.
"Pendidikan pemilih adalah bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Sedangkan peningkatan literasi politik bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak politik yang baik dan benar," papar Alkatiri.
Lebih jau pihaknya menyimpulkan terhadap proses Pilkada tahun 2020 lalu, merupakan Pilkada terbaik sepanjang sejarah pesta demokrasi yang terjadi di Kabupaten Bursel.
"Kami menyimpulkan terhadap Pilkada tahun 2020 kemarin merupakan Pilkada terbaik, karena masyarakat Bursel telah menjawab proses pemilihan dengan baik sehingga terciptanya kesadaran berdemokrasi yang mewujudkan Pilkada Bursel Tahun 2020 sebagai Pilkada terbaik di Provinsi Maluku," pungkasnya. (SBS/01)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!