Namrole, SBS - Sekitar dua pekan terakhir, nelayan di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), enggan melaut.
Hal ini disebabkan kondisi perairan laut Bursel yang akhir-akhir ini bergelombang, mengakibatkan para nelayan di Namrole, enggan untuk melakukan aktivitas melaut.
Salah seorang nelayan Jabar Nurlete, kepada media ini mengaku, kondisi gelombang di laut terjadi beberapa pekan terakhir ini. " Kondisi ini membuat saya khawatir, untuk melakukan aktivitas melaut dengan jarak lebih dari 10 mil, " kata Nurlete, kepada media ini, Senin, 22 Januari 2024, di Namrole.
Alhasil, sebagian nelayan lebih memilih menambatkan bodi tuna milik mereka di pesisir pantai. Dimana, nelayan lebih memilih untuk melakukan aktivitas lain, seperti melakukan perbaikan rumah dan lain sebagainya, untuk mengisi waktu kosong sehari-hari, ketika gelombang di laut tinggi.
"Sudah beberapa pekan terakhir ini, saya sulit mendapatkan ikan. Terkadang ikan yang berhasil di tangkap itu pun hanya mencukupi keperluan keluarga dan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kebutuhan bodi tuna miliknya.
Akibat kesulitan untuk mendapatkan ikan dari nelayan yang melaut, membuat para pengepul ikan di Namrole, ikut mengeluhkan kenaikan harga ikan yang melambung dari harga ikan sebelumnya.
Sapia, salah seorang pengepul ikan di Namrole, mengatakan jika mereka kadang terpaksa harus menunggu pasokan ikan dari para nelayan.
"Sudah beberapa hari ini kami kesulitan mendapatkan ikan dari para nelayan, lantaran kondisi laut yang bergelombang. Terkadang, ikan yang di dapat terpaksa di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, " ujar Sapia. (Yul)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!