Namrole, SBS
" Kepedulian Kementrian Dalam Negeri ( Kemendagri ) khususnya Ditjen dukcapil dimana mereka dari Jakarta mau turun langsung ke Bursel untuk melakukan proses perekaman e KTP sekaligus cetak. Ini sangat membantu masyarakat terutama di Bursel, kami berharap ini tidak hanya di sini saja, tapi berkelanjutan, " ujar orang nomor dua di Kabupaten yang berusia 15 tahun ini, kepada awak media, Jumat, 22 Maret 2024, di halaman kantor Camat Waesama.
Menurut Gerson ini sebuah hal yang sangat baik dan pihaknya berterima kasih dan bersyukur karena ini semua atas kerja keras dan kepedulian yang luar biasa dari depdagri terutama dukcapil sehingga bisa membantu masyarakat di wilayah Bursel.
" Apalagi banyak Masyarakat yang tingkat kesibukan atau tingkat ekonomi yang tidak mencukupi untuk ke Namrole untuk melakukan perekaman dan cetak KTP. Tapi ini mereka turun langsung, " tutur Wabup kedua Kabupaten Bursel ini.
Sementara itu Analis kebijakan ahli muda direktorat pendaftaran penduduk ditjen kependudukan dan pencatatan sipil Walter Edward Malau mengaku, kehadiran pihaknya dari tim ditjen dukcapil dari kemendagri dalam kaitan dengan penetapan keputusan presiden nomor 63 tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal 2020-2024 yang termasuk dalam kawasan 3 T yaitu, terluar, terdepan dan tertinggal.
" Salah satu daerah yang mendapat kehormatan kegiatan jemput bola dalam peningkatan cakupan perekaman dan tertib administrasi kependudukan di Provinsi Maluku ini, adalah Kabupaten Bursel, " tutur Walter.Malau menyebut pihaknya sudah beberapa hari di sini, sebelum akhirnya ke Kecamatan Waesama. Sebelumnya, telah di lakukan jemput bola di tingkat Kabupaten tepatnya di SMK Negeri 3 Buru Selatan dan Kecamatan Waesama.
" Untuk Waesama kita melakukan jemput bola untuk peningkatan cakupan perekaman khususnya untuk adik-adik kita yang berusia wajib KTP baru dan berusia 17 tahun di tahun ini. Sehingga nantinya, mereka bisa menyalurkan hak pilihnya pada berbagai level kegiatan Pemilihan Umum ( Pemilu ), baik itu Pemilihan Umum Kepala Daerah ( Pilkada ) dan Pemilihan Presiden ( Pilpres ) yang sudah di lakukan beberapa waktu lalu, " kata Edward.
Malau mengaku, animo masyarakat cukup tinggi untuk mengikuti jemput bola administrasi kependudukan. Apalagi secara khusus kita menyasar daerah 3 T ini. " Sebab, kecenderungan aksesibilitas masyarakat kurang mampu untuk menjangkau pusat layanan publik, khususnya layanan administrasi kependudukan. Karena itu kita lakukan jemput bola.
Menurut Edward, kegiatan ini sustainable ( berkelanjutan ) dan masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) dan prioritas nasional untuk meningkatkan cakupan perekaman di seluruh wilayah.
" Untuk jemput bola di kecamatan lain, mungkin akan di tindak lanjuti oleh teman-teman dari Kabupaten." ucap Malau. (Yul)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!