Close
Close

120 kL BBM Segera Jawab Krisis Bahan Bakar di Bursel

Namrole, SBS
120 Kilo Liter ( kL) Bahan Bakar Minyak ( BBM ) diharapkan dapat segera tiba di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan ( Bursel ), sehingga dapat segera menjawab krisis bahan bakar yang saat ini melanda Kabupaten Bursel, paska terputusnya jalan utama yang selama ini menjadi akses transportasi barang dan jasa dari Kabupaten Buru menuju Kabupaten Bursel. 


Harapan tersebut dikemukakan Wakil Bupati ( Wabup ) Kabupaten Bursel Gerson Eliazer Selsily, kepada wartawan, Kamis, 11 Juli 2024, via telepon genggamnya. 


" Jadi hasil dari rapat kordinasi yang di lakukan Rabu, 10 Juli 2024, di kantor Gubernur Maluku, terkait penanganan dampak bencana alam dan putusnya jalan Nasional, di pastikan 120 kL BBM, semua jenis, akan segera di distribusikan ke Namrole lewat laut dengan kapal landen, " kata Gerson. 


Pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi ( Pemprov ) bisa memfasilitasi Rapat Kordinasi yang di hadiri KSP, BMKG dan Pertamina. " Mungkin hari ini pemeriksaan kapal dan pemuatan dan segera di salurkan ke Namrole. Ini tergantung kapal, " ujar Selsily. 


Sarjana Ekonomi ini mengaku, hasil rapat kemarin, Anak Buah Kapal ( ABK ) semuanya, hari ini tiba di Namlea dan langsung memeriksa kelaikan kapal. Pemuatan BBM, untuk selanjutnya di berangkatkan dari Namlea, yang kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 18-20 jam perjalanan. 

" Saya berharap kalau bisa berangkat hari ini, nanti kita desak mereka kalau boleh di percepat proses pendistribusian. Karena kami berharap agar BBM dapat segera di salurkan, mengingat saat ini stok di Agen Pengecer Minyak Solar ( APMS ) sudah tidak ada, " ujar Wabup. 


Pihaknya mengaku, cepat tidaknya pendistribusian BBM, semua tergantung kapal, orang nomor dua di Bursel ini sangat berharap paling lambat besok atau lusa, BBM sudah bisa masuk Namrole. 


Terpisah, Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua  Maluku Aditya Herdy saat di konfirmasi media ini, via pesan Whats app menyebut, BBM sudah siap, namun kapal masih menunggu perijinan dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP ) dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan ( KUPP ) untuk pelayaran. 


Sementara itu, Kepala Syahbandar Pelabuhan ( KSP ) Namlea Abdurahman Nakul, membeberkan bahwa hari ini baru ke kantor syahbandar seorang ibu dari pihak Kapal Lct Tiberias dan menghadap ke bagian Syahbandar. 


" Setelah di tanyakan kesiapan crew kapal, ternyata baru dua orang yang tiba di Namlea dan mereka berdua memberikan sertifikat Basic Safety Training ( BST ) dan buku pelaut serta surat lainnya. Berikutnya empat orang crew besok tiba dengan kapal Cantika 8 F, " kata Nakul, via pesan whats appnya dan telepon selulernya. 


Selain kendala crew, terdapat 10 dokumen perizinan Kapal LCT Tiberias yang telah expired dan sudah di tindak lanjuti semalam untuk di bawa ke Ambon, saat ini sedang di proses di sana, mungkin esok sudah bisa. 


Abdurahman mengaku, memang dari Pertamina rencana mau lakukan pengisian bahan bakar, tapi pihaknya menyarankan jangan dulu, biar KSOP ambon datang dulu untuk menginvestigasi kapal, sebab kapal itu sudah lama, jangan sampai ada gangguan pada bagian mesin setelah isi bahan bakar ternyata gangguan. Akan jadi masalah lagi dan kita saling menyalahkan satu sama lain.


" Pada prinsipnya Syahbadar tidak akan menghalang-halangi bahkan mencari solusi untuk membantu. Karena dikhawatirkan terdapat beberapa kerusakan atau permasalahan teknis di kapal yang membahayakan pelayaran, jadi bukan kami menghalang-halangi, " ujar orang nomor satu di Syahbandar Namlea ini. 


Sementara untuk surat-surat harus diperpanjang di KSOP Ambon. Adapun berdasarkan hasil pemeriksaan, kapal tersebut ternyata telah lama tidak beroperasi sehingga harus dipastikan dan diperiksa oleh Tim dari KSOP Ambon untuk penilaian kelayakan jalannya. (Yul)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم