Namrole, SBS
" Saya kira kalau di bilang stok obat-obatan di RSUD kosong itu tidak benar. Kalau stok satu dua obat tertentu, pasti ada yang kurang, itu ada, " ujar Direktur RSUD dr Salim Alkatiri Hanafi Laitupa, kepada wartawan, Senin, 29 Juli 2024, di ruang kerjanya.
Laitupa mengaku, tak di pungkiri, bila dalam pelaksanaan, ada obat-obatan yang kosong. Kekosongan obat tertentu, menurutnya itu wajar terjadi, karena sudah habis terpakai, sehingga ketika ada pasien yang memerlukan obat yang sama, terjadi kekosongan stok.
"Obat -obatan yang di pesan juga sesuai dengan kebutuhan dokter spesialis di sini, itupun obat paten, bukan generik, " tutur Hanafi.
Menurutnya, bisa terjadi, ada pasien yang masuk dengan keperluan obat yang tidak tersedia pada spesialis tersebut juga, sehingga di anggap stok obat di RSUD dr Salim Alkatiri kosong.
Dirinya mengaku, pihak manajemen RSUD dr Salim Alkatiri selalu meminta stok obat-obatan dalam jumlah yang banyak, dan itu dalam jangka waktu tiga bulan baru di lakukan permintaan obat lagi.
" Ketika stok obat kosong, dan ketika teman-teman dari farmasi terlambat memberitahukan, Biasanya tim dari aset akan melakukan pengecekan, kemarin itu ada keterlambatan dari bagian farmasi untuk kita melakukan pemesanan obat, tapi sekarang kita sudah melakukan pemesanan, " kata Sarjana Keperawatan ini.
Selain penyebab itu, terkadang keterlambatan masuknya stok obat-obatan juga di sebabkan transportasi di Bursel tidak lancar setiap hari, melainkan seminggu dua kali.
" Saya berharap masyarakat Bursel bisa memahami kondisi ini, dan bagi masyarakat yang sudah terlanjur membeli obat di luar apotik RSUD, maka bagi pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) di harapkan menyimpan bukti tersebut. Nantinya bukti itu, di bawa ke RSUD untuk di klaim, sehingga uang yang sudah dipakai membeli obat, bisa di ganti, " ucap Direktur RSUD dr Salim Alkatiri ini. (Yul)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!