Close
Close

Buaya Empat Meter di Lumpuhkan Aparat Gabungan

Namrole, SBS
Seekor buaya berukuran sekitar empat meter, Selasa, 20 Agustus 2024, yang menerkam manusia, berkat gerak cepat tanggap darurat, yang dilakukan aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), di Kepolisian Resor (Polres) Buru Selatan (Bursel), akhirnya berhasil ditembak, hingga tewas di sungai Wai Wali, Desa Wali, Kecamatan Namrole, Kabupaten Bursel. 


Demikian dikemukakan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bursel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Agung Gumilar, dalam rilisnya, kepada media ini, Rabu, 21 Agustus 2024, di Namrole. 


"Ini sudah insiden kedua, buaya menyerang warga di Bursel, dalam dua tahun terakhir. Namun, ini adalah pertama kalinya korban meninggal dunia akibat serangan tersebut, " ujar Agung. 


Orang nomor satu di Polres Bursel ini mengaku, sangat prihatin dengan insiden ini, dan Polres Bursel bersama Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan terus meningkatkan upaya pencegahan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. 


Untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, Kapolres telah menginstruksikan kepada seluruh personel melalui KBO Binmas dan Kepolisian Sektor (Polsek) jajaran untuk terus memberikan himbauan kepada masyarakat.


"Kami meminta warga yang tinggal di sekitar pantai dan aliran sungai untuk selalu waspada terhadap potensi munculnya buaya," tutur sarjana ilmu kepolisian ini. 


Menurutnya, Polres Bursel juga akan terus berkoordinasi dengan BKSDA Maluku dan Pemkab, untuk mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif, termasuk edukasi kepada masyarakat tentang bahaya buaya dan cara menghindarinya. 

Dia mengaku, eksekusi buaya sepanjang empat meter itu dilakukan, setelah berkordinasi dengan BKSDA Provinsi Maluku. 


Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Bursel, Inspektur Satu (Iptu) Daniel Apituley yang memimpin jalannya eksekusi tersebut mengatakan, buaya itu dibunuh lantaran sudah membahayakan warga setempat.


“Meskipun buaya termasuk hewan yang dilindungi, kami terpaksa mengambil langkah ini, karena buaya tersebut telah keluar dari habitat aslinya dan membahayakan masyarakat," tutur Daniel. 


Apituley membeberkan, buaya tersebut ditembak sebanyak enam kali menggunakan senjata laras panjang oleh personel TNI/POLRI hingga dipastikan telah mati. 


‘’Kami mengambil tindakan terukur untuk memastikan buaya tersebut tidak lagi membahayakan warga," ujar Kasat Samapta. 


Paska kejadian itu, personel bersama warga sekitar mengikat dan menarik buaya tersebut ke pinggir sungai.


Sebelumnya, usai menerima laporan dari masyarakat, sekitar 20 personel gabungan dari Polres Bursel dan TNI dikerahkan ke lokasi kejadian di sungai Wai Wali, Desa Wali, untuk mencari buaya yang menerkam seorang warga hingga tewas. 


Pencarian berlangsung selama satu jam, hingga akhirnya buaya tersebut ditemukan masih berada di tengah sungai.


"Setelah buaya terlihat, langkah pertama yang kami lakukan adalah memastikan situasi aman dan siap untuk eksekusi," ucap  Daniel. (Yul)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم