Close
Close

Jangan Permainkan Toda dan Toga di Bursel Untuk Kepentingan Politik

Namrole, SBS
Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) nomor urut 1, Gerson Eliaser Selsily sebut, di salah satu bagian di Kantor Bupati setempat terjadi dugaan penipuan yang luar biasa terhadap tokoh adat (toda) dan tokoh agama (toga) di Kabupaten Bursel, yang diduga untuk kepentingan politik tertentu. 


"Saya baru dapat informasi, di kantor Bupati ada penipuan luar biasa yang terjadi. Kepala soa, toda dan toga, di undang ke Kantor Bupati dengan alasan mau bagi insentif di salah satu bagian, tapi saat tiba di Kantor Bupati di salah satu bagaian. Dan ketika masuk disuruh, meninggalkan Handphone dan menyuruh untuk memilih pasangan tertentu," ujar Gerson, saat melakukan orasi politik, Kamis, 3 Oktober 2024, di Desa Waly, Kecamatan Namrole. 


Menurut Selsily, kepala soa itu datang dari Fena Fafan, Kepala Madan, Leksula yang telah mengorbankan uang pas-pasan untuk transportasi, demi mau menerima uang insentif, tapi yang didapat hanya janji bohong saja. Ini tidak boleh. 


"Jangan permainkan toda, toga untuk kepentingan politik tertentu, karena ini adalah buah dari kejahatan. Sampai kapan masyarakat Buru harus dipermainkan begitu terus. Makanya harus ganti pemimpin, ganti Bupati, " kata Eliaser berapi-api.


GES sebut perbuatan itu merupakan penghinaan bagi tokoh-tokoh adat dan bagian dari melecehkan kehormatan masyarakat Buru.


"Tua-tua adat itu simbol daerah ini, kehormatan kita, Marwah kabupaten Bursel, jangan bohongi mereka, tidak boleh begitu, " ujar sarjana ekonomi ini. 



Ia mengaku, selama ini bersama-sama dengan beliau, tapi ketika dilihat tidak bisa. Bertahan dengan sistem begini, daerah ini tidak akan maju. Kita ingin berbuat yang terbaik buat masyarakat kita karena semuanya adalah keluarga kita. 


"Kasihan saya tidak bisa berbuat banyak, karena saya tidak di kasih ruang sama sekali. Ada mantan sekda yang ada bersama saya dan mereka tahu itu. Kalau kita mau lakukan sesuatu, lalu mulai curiga sana sini. Yang terjadi hanya untuk mementingkan diri sendiri, " tutur GES. 


Dia ingin berbuat yang terbaik buat masyarakat Bursel karena semuanya adalah keluarga kita. 


"Adat jangan dipermainkan, sampai kapan mau begini terus. Kalau mau daerah ini maju, kita pilih yang terbaik, jangan takut BLT tidak dapat, tidak ada begitu, karena BLT itu punya negara, bukan pribadi, " ujar mantan wakil ketua DPRD Bursel ini. 


Orang nomor dua di Fuka Bipolo ini mengaku, LHM-GES ingin menciptakan pemerintahan yang bersih, yang berwibawa, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, jangan birokrasi dikorbankan untuk kepentingan anaknya, mamanya, bapaknya. Ini yang tidak boleh. 


"Ketika bersama-sama dengan Pak Midi, kita harus keluar dari zona nyaman, dengan tidak lagi berpasangan dengan ibu itu lagi dan Pak Midi mundur dari DPRD, kalau itu dibiarkan terjadi maka kejahatan terus merajalela dan masyarakat dirugikan dan kesejahteraan tidak akan diperoleh, " tutur mantan Ketua Demokrat Kabupaten Bursel ini. (Yul)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم