Close
Close

Jasa 2,1 M Tak Diterima, Nakes Tutup Pelayanan RSUD dr Salim Alkatiri

Namrole,SBS
Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Salim Alkatiri, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), menutup pelayanan kesehatan sejak Sabtu, 28 Desember 2024 malam. 


Penutupan pelayanan ini bukan tanpa sebab dilakukan para nakes rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bursel ini, melainkan bentuk kekecewaan mereka, lantaran hak jasa nakes senilai 2,1 M belum kunjung diterima hingga akhir tahun 2024.


Bagaimana tidak, klaim jasa BPJS nakes yang diajukan RSUD ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bursel telah dibayar hingga Agustus 2024, Parahnya lagi, hak itu belum diterima sepersenpun oleh ratusan Nakes tersebut. 


"Malam ini kita dari pegawai RSUD dr Salim Alkatiri, ingin pihak terkait mendengarkan keluh kesah terhadap masalah jasa BPJS, yang harusnya kita dapat, " kata dr Fahrianis Laitupa, yang saat ini berjaga di RSUD dr Salim Alkatiri, Sabtu, 28 Desember 2024, kepada Suara Buru Selatan, di halaman Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD dr Salim Alkatiri. 


Menurutnya, gerakan ini dilakukan, sebab hingga penghujung tahun 2024 ini, para nakes belum menerima hak-hak pelayanan BPJS kesehatan yang telah mereka lakukan selama ini. 

Dokter jaga ini menjelaskan, bahwa biasanya pembayaran jasa nakes, sistemnya BPJS akan membayar melalui pemkab dan menurut pihak BPJS itu sudah dibayar sampai Agustus 2024. Adapun jasa nakes itu dibagi, untuk nakes 60 persen dan pemda 40 persen.


"Tapi dari Januari sampai sekarang kita belum dapat. Kemarin kita sudah bicara dan infonya mereka sudah melakukan permintaan dan Pemda sendiri sudah menyetujui pembayaran hak nakes BPJS selama tiga bulan, tapi sampai detik ini juga belum ada, sementara tinggal beberapa hari lagi sudah penutupan tahun 2024," ucap wanita yang akrab disapa Ria ini. 


Sebenarnya masalah ini sudah disuarakan sebelum natal, karena teman perawat di RSUD tidak mendapat insentif.  Ia menuturkan, selain gaji yang diterima, satu-satunya yang diharapkan teman-teman perawat adalah jasa BPJS ini, apalagi teman-teman nasrani ada merayakan hari besar, kita berharap bisa menambah isi dapur mereka. 


"Tapi sampai detik ini tidak ada. Masalahnya, ini bukan baru pertama kali terjadi di Kabupaten Bursel, melainkan pembayaran jasa BPJS nakes tiap tahunnya selalu terlambat dibayarkan. Sedangkan dari pihak BPJS langsung membayar tunai ke kas daerah, tapi mengapa setiap tahun kita harus mengemis ke Pemkab, " ujar Ria. 


Dia membeberkan, bahwa ada 391 nakes yang mengabdi di rumah sakit tipe D ini dan pembagian jasa BPJS tiap nakes bervariasi, sesuai dengan tupoksi kerjanya. 


"Totalnya ada 391 nakes selama Januari hingga Agustus 2024, senilai 2,133.824.460 rupiah yang harus dibayarkan. Tapi kesepakatan dari Keuangan kita mau dicairkan tiga bulan, senilai sekitar 860 juta. Itu yang harus dicairkan dalam bulan ini. Kalau tidak dicarikan mau dikemanakan, itu yang kita suarakan, " tutur Laitupa. 


Dia mengaku, untuk pelayanan tetap kita buka dalam hal kasus emergency, tapi seandainya ternyata sampai akhir tahun ini, dalam hal ini Senin, tidak ada realisasi maka kita akan bertindak lebih lanjut. 


Terpisah, Kepala BPJS Bursel Nur Akmal yang dihubungi media ini menyebut tidak ada klaim BPJS yang diajukan RSUD dr Salim Alkatiri sampai dengan 2024 yang belum dibayarkan. 


"RS mengajukan klaim tahun 2024 baru sampai Agustus. BPJS tidak ada hutang ke RS, untuk angkanya mungkin bisa ke pihak manajemen RS, " ucap Akmal via pesan whatsappnya. 


Sedangkan Direktur RSUD dr Salim Alkatiri Hanafi Laitupa yang dihubungi media ini, via pesan Whatsapp dan telepon belum menjawab, hingga berita ini diterbitkan. (WIT)

Beri Komentar Anda

Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!

أحدث أقدم