Namrole, SBS_Beredar informasi terkait lumpuhnya pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Salim Alkatiri, lantaran listriknya diputus, akibat menunggak pembayaran listrik. Menyikapi hal itu, Direktur RSUD Namrole, Hanafi Laitupa menyebut bahwa aktivitas pelayanan RSUD Namrole lumpuh total pada Senin, 24 Februari 2025, tidak benar.
Hanafi mengaku informasi itu tidak benar alias hoax yang dibesar-besarkan. Dia mengaku ada pemadaman listrik hanya mati beberapa saat saja, namun aktivitas pelayanan tetap berjalan seperti biasa.
"Tidak benar kalau pelayanan di rumah sakit lumpuh, sebab listrik sudah menyala itu. Pemadaman listrik yang terjadi di RS itu karena miss komunikasi saja, adapun tungakannya sudah diselesaikan, " tutur Laitupa, kepada media ini, Senin, 24 Februari 2025, via telepon whatsappnya.
Dia mengaku, terjadi miss komunikasi ini soal pembayaran tagihan listrik, tapi sudah diselesaikan dan aktivitas sudah berjalan seperti semula. Kalau ada yang bilang aktivitas lumpuh total itu tidak benar," kata Hanafi.
Lebih jauh Laitupa menyebut, kalaupun terjadi pemadaman, masih ada mesin cadangan yang bisa digunakan sementara sebagai langkah antisipasi jika terjadi mati lampu.
"Sangat disesalkan hanya karena miss komunikasi saja, langsung dilakukan pemadaman pada fasilitas kesehatan, sementara tunggakan listrik RSUD satu bulan tapi baru terlambat beberapa hari," ujar direktur.
Ia mengaku memang dari pihak PLN sudah berkomunikasi terkait tunggakan listrik, namun waktu itu dirinya sementara berada di luar daerah sehingga belum bisa menyelesaikan tunggakan listrik tersebut.
Selain itu, Laitupa mengaku tidak mengetahui adanya tindakan pemutusan aliran listrik di RSUD, sebab sekembalinya dari luar kota, ia langsung mengurus pencairan anggaran di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).
"Kemarin bendahara juga kasih informasi tapi saya sementara di Kalimantan dan saya sudah komunikasi dengan PLN kalau kita sementara berproses di keuangan kalau sudah langsung kita selesaikan," ucap orang nomor satu di rumah sakit plat merah ini.
Sementara, untuk informasi rumah sakit yang tidak memberikan makanan bagi pasien pun dibantahnya, sebab menurutnya, memang terjadi keterlambatan, tetapi tidak berujung pada tidak memberikan makanan bagi pasien di rumah sakit.
Dimana, informasi yang berhasil dikumpulkan, terjadinya penundaan pencairan Uang Pengganti (UP) karena belum ada serah terima jabatan Bupati lama (Safitri Malik Soulisa) ke Bupati baru (La Hamidi).
Bahkan kabar yang lagi memanas, ada dugaan UP milik Dinas/ Badan tersebut akan digunakan untuk membiayai hal-hal diluar peruntukan sebagai mana tujuan penggunaan UP tersebut.
Dengan demikian, untuk memuluskan dugaan tersebut, sejumlah isu mulai dikemas dan sengaja dimainkan oleh pihak-pihak tertentu agar UP di setiap Dinas/Badan dapat dicairkan. Bahkan kabarnya lagi, terjadi perang perebutan jabatan di masa transisi pemerintahan yang kini menjadi bola liar untuk menjatuhkan kinerja-kinerja dari setiap pimpinan Dinas/Badan tak terkecuali Direktur RSUD Namrole. (Yul)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar dengan attitude yang baik...
Dilarang menggunakan Anonymous !!!